Pembacaan Alkitab Tgl 16 Oktober 2018

1Tawarikh 2829

– Bagian Alkitab yang kita baca hari ini mencatat, di depan banyak orang, Daud memberi amanat kepada Salomo untuk menjadi penerus kerajaan sekaligus membangun rumah Tuhan. Daud memilih Salomo bukan atas kehendaknya sendiri, tetapi karena kehendak & pilihan Tuhan atas anaknya ini (28:5-10). Ia pun berupaya sebaik mungkin mendukung selagi ia hidup. Tak hanya memberi semangat & nasihat, Daud pun menyiapkan rancangan, bahan, & personil untuk menunjang tugas Salomo.

– Alangkah indahnya jika dari generasi ke generasi bersama mencari & mengenali apa yang Tuhan ingin kita kerjakan dalam hidup ini. Semua saling mendukung, saling melengkapi.

– Hari ini, pikirkanlah bagaimana kita & sesama anggota keluarga Tuhan dapat mngenali tujuan Tuhan dalam hidup masing-masing, & bagaimana kita dapat saling menolong satu sama lain untuk mewujudkannya.

– Hidup yang berpusat pada Tuhan harus melibatkan kesadaran akan karya Tuhan dalam hidup kita, kerinduan untuk membangun pengenalan pribadi & persekutuan dengan-Nya, serta kesediaan untuk taat kepada kehendak Allah. Itulah warisan iman yang bisa kita wariskan kepada keturunan kita & generasi masa kini. Warisan berharga ini akan memelihara mereka untuk terus-menerus hidup berpusat kepada Tuhan.

– Salah satu kerinduan terbesar Daud adalah membangun Bait Suci. Karena cintanya kepada rumah Allah itulah yang membuat Daud bersedia berkorban & mengusahakan yang terbaik (29:3). Meskipun kelak yang membangunnya adalah Salomo, tapi Daud adalah perencana & penyumbang yang terbesar, ia mengumpulkan persembahan sangat besar untuk pembangunan Bait Suci. Ia memberikan hartanya sendiri.

– Daud bisa saja memakai harta itu untuk kesenangannya sendiri, namun ia memakainya untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Tindakan Daud ini menginspirasi rakyatnya sehingga mereka pun menyatakan kerelaan untuk turut menyumbang bagi pembangunan Bait Suci (6).

– Segala milik kita bersumber dari Tuhan. Karena begitu besar cinta Tuhan kepada kita, Dia memberikan segalanya termasuk Anak Tunggal yang dikasihiNya untuk kita. Kita bisa berhasil pun karena campur tangan Tuhan. Marilah kita berterima kasih kepada Tuhan & orang-orang yang mencintai kita. Lakukan segala sesuatu dengan cinta. Ketika mengerjakan sesuatu dengan cinta, kita akan melakukan yang terbaik.

– Hidup Daud dapat dikatakan sukses. Ia sukses menjadi raja yang kaya raya & penuh kemuliaan. Anaknya, Salomo, raja yang akan terkenal karena hikmatnya, menggantikannya sebagai raja. Daud, raja sekaligus prajurit sejati, wafat saat usianya sudah tua dan meninggalkan banyak kesan: karyanya, hikmatnya, kesalehannya, doa-doanya. Memang ada raja Israel lain yang lebih makmur & lebih lama memerintah daripada Daud, tetapi tidak ada raja yang lebih saleh darinya. Hingga ia bahkan dihubungkan dengan Mesias yang dijanjikan, Yesus yang disebut sebagai Anak Daud.

– Ketika kita kelak meninggalkan dunia ini, apakah yang kita ingin agar diingat orang-orang mengenai kita? Keberhasilan atau kegagalan kita? Apakah perjalanan hidup & iman yang telah kita perjuangkan bisa menjadi teladan bagi orang-orang yang kita tinggalkan? Kiranya bukan sekadar akhir bahagia yang kita inginkan terjadi di hidup kita, melainkan hidup yang telah selesai melaksanakan rancangan Allah bagi kita. Bahwa melalui hidup kita, banyak orang dapat merasakan kasih Tuhan. Melalui hidup kita, nama Kristus dimuliakan.

HIDUP YANG SUKSES BUKAN SEKADAR MEMENUHI CITA-CITA PRIBADI MELAINKAN JUGA MEMENUHI CITA-CITA TUHAN MENCIPTAKAN KITA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *