Pembacaan Alkitab Tgl 14 September 2018

2 Samuel 89 πŸ’–

– Kemenangan, berkat dan kesejahteraan dialami Israel selama masa pemerintahan Daud. Inilah salah satu sebab mengapa Daud disebut sebagai raja terbesar dalam sejarah Israel. Ini juga yang sebenarnya Tuhan inginkan terjadi pada masa pemerintahan Saul, tetapi ia menolak Allah.

– Karena Daud bersedia tunduk pada perintah Allah, maka Tuhan pun menundukkan bangsa-bangsa di kakinya. Daud bisa menang atas semua musuhnya karena Tuhan yang memberikan kemenangan.

– Allah juga akan memberikan janji kemenangan atas kita. Ini bukanlah prinsip tabur-tuai, tetapi ketaatan kita pada Allah akan menggiring kita pada pemenuhan rancangan Allah dalam hidup kita. Maka sikap terbaik kita adalah tunduk.

– Jenis peperangan apapun yang kita hadapi, asal kita memiliki kasih Allah, kekudusan, ketaatan, kesetiaan, iman dan pengharapan yang teguh kepada Allah, maka Allah akan memberikan kemenangan kepada kita.

– Mefiboset, anak Yonatan yang selama ini bersembunyi demi keamanan dirinya, harus menunjukkan diri ketika Daud mencarinya (9:5-6). Mefiboset merasa tidak layak datang kepada Daud; ia sudah kehilangan jati dirinya karena sekian lama telah terbuang. Namun Daud menunjukkan kebaikannya secara konkrit. Citra diri Mefiboset yang negatif berubah karena uluran tangan kasih Daud. Sungguh suatu anugerah bagi Mefiboset.

– Gambaran ketidaklayakan ini juga melekat pada kita, saat kita masih berdosa. Walau demikian, Allah memilih untuk mengasihi kita. Maka setelah menyadari keberdosaan kita dan menerima Kristus sebagai Juruselamat kita, barulah segala sesuatunya berubah. Kita tidak lagi menjadi musuh Allah melainkan menjadi anak-anak Allah dan bagian dari keluarga Allah.

– Dengan status demikian, maka seharusnyalah hidup kita menggambarkan kemuliaan hidup anak-anak Allah. Itulah respons yang tepat bagi anugerah Allah yang telah kita terima.

– Bila saat ini situasi kita sulit seperti Mefiboset, jangan pernah merasa hidup kita tidak berharga. Ingat, ada satu Pribadi yang sangat mmperhatikan dan mengasihi kita. Di tanganNya ada pemulihan, masa depan dan pengharapan pasti: IA adalah Yesus!

– PengorbananNya di kayu salib menjadi bukti IA sangat mengasihi kita; IA-lah yang sanggup menyembuhkan segala luka-luka batin kita, menghibur dan memberi kelegaan serta damai sejahtera sempurna kepada kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *