– Kitab ini dimulai dengan kisah Daud yang telah tua & terbaring tidak berdaya di tempat tidur sehingga harus dilayani & dirawat. Ketidakberdayaan Daud inilah yang dimanfaatkan oleh Adonia, anak Hagit, untuk menjadi raja. Adonia mengajak orang-orang senior di dalam kerajaan Daud seperti Yoab & Abyatar, tetapi orang-orang Daud yang lebih baru seperti Nathan, Benaya, & Zadok yang lebih memiliki kedekatan dengan Salomo, tidak diajak, karena mereka tidak akan memihak kepada Adonia (8).
– Tanpa menantikan Daud, Adonia segera memproklamasikan dirinya sebagai raja. Jika secara tradisi dialah yang seharusnya menggantikan Daud. Karena tradisi bangsa-bangsa lain pun demikian. Penerus takhta adalah anak paling tua yang masih ada ketika raja yang lama harus diganti. Tetapi cara Tuhan tidak harus diikat oleh tradisi. Tuhan telah memilih Salomo, anak dari Batsyeba sebelumnya.
– Kesalahan yang sangat besar yang dilakukan oleh Adonia & semua yang mngikuti dia adalah mereka tidak mencari kehendak Tuhan untuk raja yang akan meneruskan takhta Daud. Raja yang akan menggantikan Daud harus dipilih oleh Tuhan, karena penentuan siapa penerus Daud sebagai raja bukanlah semata-mata perkara politik, tetapi juga perkara Kerajaan Allah & rencana keselamatan dari Allah. Itulah sebabnya hanya raja yang Tuhan pilih yang boleh meneruskan takhta Daud.
– Adonia bukanlah raja pilihan Tuhan. Tetapi Adonia bertindak sendiri. Dia melantik dirinya sendiri menjadi raja. Inilah gambaran tentang Adonia yang melanjutkan sifat raja-raja dunia yang gila kekuasaan & sibuk mengikat persekutuan dengan orang-orang yang dianggap kuat guna mempertahankan kekuasaan. Semua cara dilakukan kecuali mencari kehendak Tuhan.
– Tuhan tidak akan berkenan dengan hal seperti ini. Kebodohan Adonia & juga kebodohan banyak orang-orang lain, mungkin termasuk kita sendiri adalah karena tidak menganggap perlu menjalin relasi dengan Allah. Yang penting koneksi dengan manusia yang kuat sudah terjalin, pasti takhtanya aman.
– Tetapi siapakah yang sanggup melawan Tuhan? Seharusnya mencari kehendak Tuhan & memastikan untuk menaati kehendak Tuhan.
– Kerinduan-kerinduan akan kekayaan, kekuasaan, kenikmatan hidup duniawi, semua itu akan mengecewakan ketika kita menjadi tua, tidak berdaya, & terbaring lemah di tempat tidur. Tetapi kerinduan-kerinduan memandang wajah Allah, mendapatkan belas kasihan Allah, & berdiam bersama dengan Allah, adalah sumber kekuatan yang tidak akan pernah hilang.