– Dalam Maz.37, Pemazmur mengingatkan kita bahwa di tengah kesusahan & ketidakadilan yang kita hadapi dalam hidup ini, Allah tidak pernah tinggal diam & mengabaikan kesusahan umat-Nya. IA peduli & memperhatikan, meski kita tidak selalu melihat jalan & karya-Nya atas hidup kita. Tetapi itu tidak mengubah fakta bahwa Allah sedang bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.
– Oleh karena itu, jangan cemburu terhadap orang yang berbuat jahat (1, 7, 8), percayalah kepada Tuhan (3, 5, 7, 34), & tetap lakukan apa yang baik & benar (3-5,27,34).
– Dalam Maz.71, Pemazmur mengawali doa dengan pengakuan akan segala keterbatasan yang dimilikinya. Sebagai makhluk yang serba terbatas, ia membutuhkan Tuhan yang tidak terbatas, agar mampu menjalani setiap proses kehidupan dengan baik.
– Pemazmur dengan sepenuh hati meyakini keberadaan Tuhan yang Maha Pengasih & penuh keadilan. Pemazmur kembali menekankan perlunya memiliki harapan tentang masa yang akan datang. Harapan yang bisa dijadikan tumpuan, agar kita bisa menjalani kehidupan ini dengan baik.
– Tuhan merupakan harapan yang pasti. DIA akan memberikan perlindungan kepada semua umat yang dikasihi-Nya. Dia juga akan menuntun umatNya berjalan dalam kemenangan.
– Menjalani kehidupan ini akan lebih indah ketika kita meletakkan pengharapan hanya kepada Tuhan. Bersama Tuhan, kita dimampukan menjalani setiap proses kehidupan dengan baik, sesuai dengan rencanaNya dalam kehidupan kita.
– Untuk itu, jangan pernah berhenti berharap! Tuhan adalah sumber & tempat pengharapan kita. Dia akan memberikan yang terbaik pada masa sekarang & pada masa yang akan datang, sampai akhir hidup kita, ketika kita mau hidup taat, percaya, berserah, berlindung & berharap senantiasa hanya kepadaNya.