– Setelah 70 tahun berada di pembuangan, umat Tuhan mendengar kabar yang tak pernah disangka. Penguasa baru dari kerajaan Persia, Koresh, mengijinkan mereka kembali ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci yang telah runtuh. Aneh. Sukar dipercaya, tapi nyata. TUHAN menggerakkan hati Koresh (1). Dukungan & bala juga bantuan mengalir. Mereka yang berangkat dalam peristiwa yang dikenal sebagai Keluaran Baru itu pun hatinya “digerakkan Allah” (1:5).
– Banyaknya perubahan dalam hidup ini bergantung pada hati manusia. Bagi sesuatu yang menurut kita sudah begitu buruk & mustahil bisa diubah menjadi baik; namun, bagi Tuhan tiada yang mustahil. Dia sanggup menggerakkan hati siapa pun untuk berubah atau memprakarsai suatu perubahan.
– Jangan pernah berhenti berharap pada-Nya. Jika hati telah dijamah-Nya, yang tak terbayangkan pun bisa terjadi. Siapapun pasti akan berubah jika Tuhan telah membuat hatinya terjamah.
– Saat kita mulai meresponi Tuhan, Tuhan akan mulai mengubahkan orang-orang yang ada di sekeliling kita. Siapapun mereka, sekalipun orang Kristen atau bukan, Tuhan bisa memakai mereka untuk menjadi Koresh-Koresh dalam hidup kita.
– Gereja Tuhan itu terbatas tetapi Roh Kudus di dalam gereja Tuhan tidak pernah terbatas. Setiap orang-orang yang Tuhan kirimkan dalam hidup kita untuk membawa kita semakin dekat dalam penggenapan rencana Allah. Tetap hidup dengan iman dan percaya bahwa rencana Tuhan itu penuh damai sejahtera.
– Saat kita berpikir sampai di titik kita tidak dapat berpikir lagi adalah bukti bahwa pikiran kita sendiri gagal menyelami pikiran Allah. Roh Kudus tidak pernah menyuruh kita memikirkan rencana Tuhan. Tetap percaya saja dengan rencana Tuhan.
– Saat kita sudah berjalan dalam rencanaNya, jangan pernah ambil keputusan untuk keluar dari rencanaNya. Rencana Tuhan itu ajaib dan indah, jangan pernah mau dipancing untuk keluar, sebab sekalipun kita bisa kembali, keadaan tidak akan pernah sama lagi.
– Saat kita setia dalam rencana Tuhan, berkat Tuhan juga akan datang. Tuhan tahu dan sudah rencanakan setiap berkat-berkat dalam hidup kita sekalipun kita belum mengalaminya. Tetap percaya saja dan beriman kepada Tuhan. Teruslah berjalan dalam rencana Tuhan.
– Ezra pasal 2 berisi daftar orang-orang yang meresponi panggilan TUHAN menjadi bagian dari proses pemulihan umat Israel. Tuhan memanggil orang-orang dengan latar belakang yang berbeda, berasal dari berbagai suku, berbagai tempat, berbagai pengalaman & status sosial. Tetapi mereka memiliki kesamaan, yaitu: percaya bahwa TUHAN telah memanggil mereka pulang untuk membangun kembali rumah TUHAN yang hancur.
– Dalam rencana-Nya, perbedaan itu anugerah yang memperkaya kebersamaan. Ketika kita gagal menerima perbedaan maka kita akan gagal menyelesaikan tugas panggilan kita. Perbedaan latar belakang keluarga, suku, denominasi gereja, karunia, bakat maupun pengalaman harus kita syukuri & kita kelola menjadi kekuatan untuk mewujudkan panggilan TUHAN.
– Setiap orang harus memberikan persembahan sesuai kemampuannya. Ketika orang-orang Israel tiba di Yerusalem, mereka memberikan persembahan sukarela bagi pembangunan rumah Allah sesuai apa yang mereka miliki (2:68-69) & melakukan tugas pelayanan sesuai dengan apa yang sudah TUHAN tetapkan bagi mereka.
– Gambaran yang sangat indah, ketika orang-orang Kristen secara aktif dan sukarela memberikan kontribusi bagi pekerjaan TUHAN. Tidak ada yang pasif, semua bertindak secara aktif untuk memberi kontribusi positif bagi pembangunan gereja TUHAN. Pasti gereja akan maju.
– Ketika orang Israel yang baru kembali dari pembuangan baru saja menyelesaikan pembangunan kembali dasar Bait Suci bagi Tuhan. Mereka bernyanyi dengan gembira, ada juga sejumlah imam yang berusia lanjut menangis (3:10-12). Mungkin mereka teringat pada bait Allah yang pernah didirikan Salomo dan kejayaannya di masa lampau.
– Terkadang ketika melihat Allah berkarya, kita merasakan beragam perasaan, seperti sukacita saat melihat keajaiban Allah dan dukacita saat teringat pada dosa-dosa kita dan kebutuhan kita akan penebusan-Nya.
– Bangsa Israel bersorak-sorai dan menangis, hingga suara mereka terdengar sampai jauh (13). Kiranya perasaan kita seperti mereka yang menjadi ungkapan dari kasih dan penyembahan kita kepada Tuhan, dan kiranya ungkapan perasaan itu juga menyentuh jiwa-jiwa di sekitar kita. Baik air mata maupun senyum & tawa sukacita adalah sama-sama dapat memberikan pujian bagi Allah.