Pembacaan Alkitab Tgl 6 September 2018

Mazmur 89, 96

Mazmur 89 mengingatkan bahwa di dalam iman kita mempunyai alasan yang kuat untuk tetap percaya kepada Tuhan, sehingga kita dapat menyanyikan kasih setia Tuhan. Hal ini memang tidak mudah, menyanyikan kasih setia Tuhan di tengah-tengah penderitaan dan kesulitan hidup manusia.

– Pemazmur mengajak kita untuk melihat hidup ini dari sudut pandang yang lain, yaitu dengan mengimani dan mengamini, “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia Tuhan”. Oleh sebab itu, hidup kita selalu ada pengharapan!

– Percaya bahwa Tuhan selalu lebih besar dari masalah kita sebesar apapun. Pengharapan dalam hidup kita memang tidak terwujud dengan sendirinya, kita harus mau dan berani berjuang keras dalam hidup ini.

– Tuhan tidak menjanjikan perjalanan hidup yang selalu nyaman dan aman, tetapi IA menjanjikan penyertaan-Nya, kasih setia-Nya yang senantiasa melingkupi kita.

Di dalam Tuhan selalu ada pengharapan dan kekuatan. Yang terpenting bukanlah seberapa besar masalah yang akan kita hadapi, tetapi bagaimana sikap/respons kita dalam mnghadapi masalah-masalah itu dengan bersandar penuh pada Tuhan dan hikmat-Nya. Tuhan akan menyertai dan memimpin langkah-langkah hidup kita!

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, mengungkapkan pengalaman atau perjumpaan pribadi si Pemazmur dengan Tuhan dalam kesehariaannya, di mana ada berkat dan penyertaan Tuhan yang melimpahi pemazmur.

– Dengan nyanyian baru pemazmur ingin menceritakan kemuliaan Tuhan di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatanNya yang ajaib di antara segala suku bangsa.

Puji-pujian adalah respons atau tanggapan kita terhadap kasih, kebajikan, kemuliaan dan keagungan Tuhan Allah kita. ~Kita memuji Dia bukan supaya Dia baik, tetapi karena Dia baik.

~Bukan supaya Dia menolong kita, tetapi karena Dia justru telah menolong kita.

~Bukan supaya Dia tampak agung dan mulia, tetapi karena Dia memang benar-benar agung dan mulia.

– INGAT: tanpa lagu-lagu pujian orang Kristen, kebesaran dan keagungan Allah tidak berkurang sedikit pun. Dia sendiri tidak membutuhkan apalagi menuntut puji-pujian kita sebagaimana kita juga tidak pernah menuntut anak-anak yang kita sayangi memuji-muji kita. Namun sebagai orang-orang yang telah diselamatkan, senantiasa diberkati dan dilindungi oleh Allah, tentulah kita pantas memuji-muji namaNya.

– Hanya puji-pujian itulah yang dapat kita lakukan sebagai ungkapan syukur dan terima kasih kita kepadaNya. Satu lagi, tentu saja: berbuat baik dan benar.

Hati yang selaras dengan Allah akan terus melantunkan puji-pujian bagi-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *