– Berbagai masalah menimpa kehidupan keluarga Daud setelah perzinahannya dengan Batsyeba. Inilah akibat dosa! Terjadinya pemerkosaan yang dilakukan Amnon kepada Tamar yang diikuti dengan pembunuhan Amnon oleh Absalom merupakan akibat rangkaian kesalahan yang dilakukan oleh banyak orang. Dimulai dari kesalahan Amnon yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya. Kesalahan Yonadab, sahabat Amnon, bukannya memberikan saran bagaimana mengendalikan hawa nafsu tapi malah mendukung dengan memberikan saran yang buruk. Kesalahan Daud adalah ketika akhirnya mengetahui bahwa Amnon telah memperkosa Tamar, dikatakan bahwa dirinya marah besar, tapi tidak memberi tindakan tegas/ hukuman kepada Amnon (13:21). Akhirnya Absalom yang mengambil tindakan sendiri untuk membalas sakit hatinya atas kejahatan yang dilakukan Amnon terhadap adiknya Tamar.
– Setiap org selalu memegang peranan masing-masing & harus bertanggung jawab dalam setiap peristiwa-peristiwa buruk yang terjadi di dalam kehidupannya. Kita sebagai umat percaya hendaknya hidup penuh tanggung jawab di hadapan Tuhan & menjauhi dosa. Nilai kita di hadapan Tuhan lebih penting; bukan di hadapan manusia.
– Penampilan lahiriah Absalom dalam Alkitab tercatat hampir sempurna (14:25), namun sayang tidak demikian dengan penampilan batiniahnya. Absalom seorang yang licik & byk akal sehingga mampu memaksa Yoab dengan cara yang jahat untuk menghadap raja Daud & meluluhkan hati raja. Ia juga selalu membuat kepedihan di hati Daud bapaknya melalui perbuatan-perbuatan jahatnya.
– Tunjukkanlah perbuatan manusia batiniah kita yang telah dilahirkan kembali dari Allah kepada Allah & manusia. Jangan seperti Absalom! Perbuatan batiniah Absalom tidak sebanding dengan penampilan lahiriahnya yang cantik itu.
– Biarlah perbuatan batiniah kita menerangi & menggarami dunia ini seperti yang dikehendaki Yesus. Isilah catatan sejarah hidup kita dengan perbuatan manusia batiniah yang sudah diubahkan Tuhan.
– Absalom yang sudah mendapat pengampunan Daud, masih merancang hal yang jahat di hatinya & sangat berambisi menjadi raja. Dengan kelicikannya ia menghalangi rakyat Israel dari seluruh penjuru untuk menemui & menyalurkan aspirasi rakyat untuk raja Daud yaitu dengan mengalihkan simpati mereka kepadanya hingga Absalom mengukuhkan diri sebagai raja Israel di Hebron (15:1-12). Demi ambisinya ia melakukan hal yang licik bahkan pura-pura ingin membayar nazar Tuhan, ibadah dipakai sebagai propaganda untuk memuaskan kepentingannya sendiri.
– Melalui nats ini, kita sedang diingatkan Tuhan untuk tidak mementingkan diri sendiri. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; & janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
– Jika kita menaruh perasaan iri hati atau dendam, memiliki ego & ambisi yang tinggi, atau menyimpan kepahitan; janganlah sampai membuat kita berdosa, memegahkan diri & berdusta melawan kebenaran! Sebab di mana ada iri hati & mementingkan diri sendiri di situ akan ada kekacauan & segala macam perbuatan jahat.
– Perhatikan & kasihi sesama kita, sebab Allah sudah terlebih dahulu mengasihi & memperhatikan kita, bahkan sampai memberikan nyawanya untuk kita. Marilah kita teladani Yesus & menjadi pengikutnya yang baik!