– Daud berkomitmen, apapun yang terjadi dalam hidupnya, ia akan tetap menjaga hidup yang berintegritas. Pernyataan Daud bukan untuk memperlihatkan kesombongan diri melainkan didasarkan pada fakta bahwa ia telah menjalani hidup yang saleh & berkomitmen dalam beribadah kepada Tuhan.
– Integritas Daud dibangun bukan dari kemampuan dirinya, kepemimpinan, karakternya, atau prestasi, tapi ia membangunnya di dalam Tuhan, di dalam kasih setia & kebenaran Tuhan (26:1-3). Hal ini menjadi penghiburan sekaligus dorongan bagi kita.
– Dlm kondisi dunia yang bobrok seperti sekarang ini, anak-anak Tuhan dipanggil untuk menjadi teladan dalam integritas hidup, yang berdasarkan kasih & kebenaran Tuhan.
– Mazmur 40 adh ungkapan hati Daud atas keselamatan yang telah dinyatakan oleh Tuhan atas hidupnya. Pemazmur juga mengalirkan syukur dari hatinya karena merasakan pertolongan Tuhan. Bukan hanya menaikkan syukur & pujian dengan kata-kata saja, melainkan dengan menundukkan diri dalam ketaatan kepada firman-Nya.
– Kurban paling berkenan pada Tuhan adalah persembahan diri, kiranya Tuhan berkenan memakai kita bagi kemuliaanNya. Rasa syukur pemazmur juga dinyatakan kepada Tuhan dengan menyaksikan perbuatan Tuhan kepada umat-Nya. Pengalaman pernah ditolong oleh Tuhan membuatnya beroleh keyakinan bahwa Tuhan dapat diandalkan & pertolongan-Nya tidak pernah terlambat.
– Bersyukur, taat, & memberitakan, adalah 3 hal yang menjadi respon pemazmur atas pertolongan & karya Tuhan dalam hidupnya. Adakah ketiga hal ini juga menjadi respon kita, ketika kita menyadari betapa luar biasa Allah telah menolong kita?
– Sebuah kebenaran bahwa kehancuran sebuah bangsa, negara, institusi, keluarga, maupun peradaban dimulai dari para pemimpinnya. Kenyataan ini yang ditemukan oleh pemazmur. Ia melihat kejahatan merajalela dimana-mana. Para penguasa bertindak tidak adil & tidak jujur. Hati mereka penuh kejahatan. Mereka menyalahgunakan & menyelewengkan otoritas yang diberikan Allah untuk menegakkan keadilan-Nya di bumi. Bukan kesejahteraan yang dihasilkan, melainkan penindasan, kekerasan, & tipu daya (58:2-4). Mereka telah dibutakan oleh kekuasaan. Karena hati nurani & akal sehat mereka telah dimatikan demi kepentingan diri & yang tersisa hanyalah kefasikan.
– Namun pemazmur percaya bahwa Allah akan menegakkan keadilan-Nya & menjatuhkan penghakiman-Nya atas kejahatan orang fasik. Murka Allah akan meremukkan dan menghancurkan orang fasik.
– Bagi org benar, pemazmur memberikan penghiburan bahwa segala jerih lelah mereka hidup dalam kebenaran-Nya akan mendapat pahala. Segala penderitaan mereka akan berakhir & martabat orang benar akan dipulihkan Allah. Sebab itu, pemazmur menghendaki orang benar selalu bersukacita(11-12).
– Segala sesuatu ada waktu-Nya. Apa yang ditabur dalam hidup ini akan dituai suatu saat. Jika kita masih hidup dalam dosa, segera bertobatlah sebelum hari penghakiman Allah datang kepada kita. Doakan pemimpin kita & berdoalah untuk segala sesuatu dengan tak putus-putusnya kepada Tuhan. Hiduplah dalam kesalehan, dengan penuh integritas & takut akan Tuhan.