– Daud adalah teladan dari Perjanjian Lama yang luar biasa mengenai umat Allah yang hidup dalam kasih setia & karunia-Nya. Kasih setia Tuhan ditunjukkan kepada mereka yang memiliki hubungan sejati dengan Dia melalui iman.
– Mazmur 143 merupakan mazmur & doa ratapan terakhir yang ditulis oleh raja Daud & disebut juga doa orang beriman. Kita bisa menaikkan doa seperti ini di saat tekanan melanda hidup. Siapa pun & apa pun permasalahan kita, kita boleh percaya bahwa Tuhan pasti mendengar doa kita & akan menjawab kita pada waktu-Nya. Hanya saja, kita perlu belajar mendekatkan diri kepada-Nya, mematuhi kehendak-Nya, serta menantikan jawaban Tuhan dengan tetap bertekun dalam doa.
– Raja Daud memohon kepada Tuhan, untuk mengajari dirinya “melakukan kehendakNya”. Ini merupakan hal yang penting. Ketika ada pencobaan, godaan atau tantangan, marilah berdoa kepada Tuhan, agar Tuhan menunjukkan jalanNya & kita dapat tetap taat di dalam setiap jalanNya.
– Kehidupan memang tidak menjanjikan hari-hari yang selalu tenang. Terkadang kita menjumpai awan gelap, badai angin kencang, bahkan air mata kesedihan membanjiri wajah. Sekalipun cuaca buruk kehidupan dapat datang tanpa diundang, Tuhan selalu menjanjikan penyertaanNya.
– Di tengah kehidupan yang bergejolak, Raja Daud memuji Tuhan yang mengajarinya untuk menjadi tangguh dalam hidup ini (144:1-2). Dengan rendah hati, Daud memohon pertolongan Tuhan sebab Dialah sumber kelepasan & kemenangan. Ketika kita beriman kepada Tuhan, kita dapat memiliki keyakinan bahwa setiap persoalan yang datang tidak akan membuat kita hanyut dalam kehancuran, tetapi membentuk kita menjadi pribadi yang tangguh. Kita tidak perlu terfokus pada besarnya masalah. Sebaliknya, kita dapat mengarahkan pandangan kepada Allah yang besar, yang selalu ada di pihak kita.
– Mazmur 145 dimulai dengan semangat memuji Tuhan & ditutup dengan tekad serta ajakan agar semua makhluk ikut memuji Tuhan selamanya. Pemazmur berkomitmen untuk memuji Tuhan terus menerus & setiap hari (2) & mengajak orang lain juga memuji Tuhan. Dari pujian, beralih kepada ucapan syukur (10). Alasan brsyukur ialah karena perbuatan Tuhan kepada umat-Nya sesuai dengan karakter-Nya yang menjadi dasar Ia bertindak penuh kemurahan (8-9).
– Sama seperti pemamzur, kita juga perlu belajar memuji Allah kita karena memang hanya Dia yang patut kita puji & sembah. Seraya mengucap syukur untuk segala yang IA telah perbuat di dalam Anak-Nya. Hitunglah berkat Tuhan agar kita mulai dapat bersyukur dengan tulus, jujur, & membagikan pengalaman diberkati Tuhan kepada sesama, sehingga melalui hidup kita orang lain juga dapat diberkati.