– Tuhan menguji Daud dengan memberikan bujukan (dengan memanfaatkan Iblis; baca: 2Taw 21:1) untuk Daud menghitung jumlah orang-orangnya. Daud ingin mengetahui seberapa besar kehebatan & kekuatannya dengan membanggakan jumlah angkatan perangnya. Bujukan ini seharusnya dilawan oleh Daud dgn mengatakan, “Tidak! Saya tidak mau berbangga dengan jumlah tentara! Tuhan dapat memberikan kemenangan dengan jumlah kecil sekalipun!” Inilah seharusnya respons Daud.
– Tuhan tidak memerintahkan Daud! Tuhan menguji Daud dengan memberikan sedikit ujian, membisikkan suara dalam hati Daud untuk adanya pilihan mengetahui kehebatan tentaranya. Pada saat itu orang-orang Israel pun banyak yang sedang jatuh dalam dosa.
– Kesombongan Daud & keberdosaan Israel semuanya akhirnya dihajar oleh Tuhan. Kesombongan Daud akan jumlah yang besar hilang ketika Tuhan memberikan penyakit sampar yang besar kepada Israel, sehingga jumlah mereka turun karena kematian akibat wabah. Israel pun dihukum karena keberdosaan mereka melalui wabah sampar ini.
– Daud kemudian menyesal & hancur hatinya, maka dia menyerukan doa & memohon supaya bangsa Israel tidak lagi dihukum (17).
– Allah kemudian merasa kasihan kepada orang Israel ketika melihat malaikat yang mendatangkan kemusnahan berdiri di tempat pengirikan Arauna. Daud lalu membeli tempat itu dari Arauna untuk mendirikan mezbah bagi Tuhan sehimgga tulah pun berhenti.
– Peristiwa gagalnya Daud menghadapi ujian kesombongan & hancurnya Israel karena dosa mereka menjadi suatu peringatan bagi kita agar selalu berhati-hati jangan sampai kita berdosa terhadap Tuhan karena akan ada akibat & hukuman dari Tuhan.
– Tetapi Tuhan juga menyatakan belas kasihan-Nya ketika manusia mau mengaku dosanya & bertobat.
– Catatan terakhir di kitab 2 Samuel ini makin menggambarkan kasih setia Tuhan, yaitu ketika Tuhan menjangkau seluruh Israel dengan kasih setia-Nya. Bukan hanya Daud yang merasakan kasih dan pengampunan Tuhan, tetapi bangsa Israel juga merasakannya.
– Di tempat pengirikan Arauna ini jugalah kelak akan didirikan Bait Allah. Di tempat yang sama, sedikit di luar tembok dari Bait Allah tersebut, juga akan didirikan lambang kasih kekal Allah bagi kita semua. Lambang berupa salib akan didirikan, bersama dengan Sang Anak Domba yang terpaku di atasnya.
– Tuhan mengasihi umatNya sehingga Dia berhenti memberikan tulah kepada manusia & memberikan Sang Penebus untuk menanggung tulah itu, menanggung dosa seluruh umat manusia. Karena kasihNya yang sangat besar kepada kita semua maka kita dapat beroleh keselamatan & hidup kekal.