Pembacaan Alkitab Tgl 11 November 2018

Amsal 21-22

– Pengamsal mengajarkan 4 prinsip Firman Tuhan yang dapat kita praktekkan dalam hidup ini, yaitu hidup dengan melakukan kebenaran & keadilan (3, 15), berlaku jujur (8), bersedia diajar (11) & suka memberi (14). Ini akan menolong kita menjalani hidup & memakai tubuh kita sesuai tujuan Tuhan, sehingga mata & hati kita terarah pada perbuatan yang benar & adil. Dengan demikian, tubuh & segenap keberadaan kita dapat dipakai sesuai kehendak & rencana-Nya.

– Pengamsal mengingatkan bahwa sedalam apapun hikmat yang dimiliki oleh seseorang, tidak ada hikmat & pengertian yang dapat menandingi KeMahaTahuan Tuhan (30).

– Apapun yang kita perbuat, Tuhan tahu. Sebesar apapun kekuatan kita, tetap tidak dapat menandingi kemahakuasaan Tuhan. Sedalam apapun hikmat yang kita miliki, tidak dapat menyaingi hikmat Tuhan. Karena status Tuhan sebagai Pencipta semesta alam, sedangkan kita hanyalah ciptaanNya yang fana. Kiranya pemahaman ini mendorong kita untuk lebih mengagumi, mengasihi Tuhan, serta hidup seturut kehendakNya.

– Amsal 22 menunjukkan bahwa memiliki kekayaan adalah baik, tetapi bukan yang terbaik & terutama. Nama baik dan kasih, jauh lebih berharga daripada kekayaan besar(1).

– Segala sesuatu termasuk kekayaan berasal dari Allah(2). Kita harus selalu takut akan Dia di setiap hal yang kita lakukan, baik dari sisi motivasi maupun perbuatan.

– Bagaimana cara kita selama ini dalam meraih kekayaan, kemuliaan, & kehormatan? Kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan, dan kehidupan (4).

– Sebagai anak-anak Allah, marilah kita mengerjakan bagian kita, yaitu bekerja keras dengan cara yang halal & sesuai kehendak Tuhan.

– Ajarilah anak-anak & generasi muda kita cara hidup yang benar, maka sampai tua pun dia akan hidup demikian. Tanggung jawab kita untuk menanamkan & menegakkan cara hidup yang betul, kualitas karakter sejati, serta prinsip yang benar sesuai dengan standar firman Tuhan (6).

– Amsal juga mengingatkan kita agar berhati-hati dalam berteman & bergaul, jangan membuat jerat bagi diri sendiri karena pergaulan sangat menentukan karakter kita (24-25).

– Berhati-hatilah dalam pergaulan kita, jangan sampai menjadi jerat bagi diri sendiri! Carilah pergaulan yang dpt mmbangun kerohanian dan kehidupan kita!

– Amsal juga menasihati agar kita sungguh-sungguh memasang telinga, yang berarti menjadi tenang, tidak lekas gusar & suka marah. Berapa banyak di antara kita yang memasang telinga tetapi tidak mendengar dan memperhatikan kata-kata hikmat? Semua pengajaran menjadi sia-sia karena sikap kita yang meremehkannya.

– Saat seseorang penuh perhatian terhadap pengetahuan & selalu mendengar amsal para orang bijak, maka ia akan terbiasa berjalan dalam hikmat.

– Marilah kita bercermin diri pada hikmat & pengajaran. Pakailah hikmat dan ajaran tersebut saat kita berbicara maupun bertindak, maka ia akan mendatangkan nama baik bagi kita & juga Tuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *