– Ketika kerajaan & kekuasaannya mulai kokoh, Rehabeam & bangsa Israel lambat-laun meninggalkan Tuhan. Tuhan lalu mengizinkan Sisak raja Mesir menyerang Yehuda. Di saat terancam, nabi Semaya mengingatkan raja dan para pemimpin Yehuda, lalu mereka kembali merendahkan diri di hadapan Tuhan.
– Tuhan berbelas kasihan dengan melindungi Yehuda dari pemusnahan Sisak, tetapi konsekuensi dosa tetap harus dijalani oleh mereka. Sisak berhasil merampas barang-barang berharga di perbendaharaan rumah Tuhan dan raja. Semua dirampas, termasuk perisai-perisai emas. Rehabeam kemudian menggantikan perisai-perisai emas buatan Salomo yang telah dirampas oleh Sisak dengan perisai-perisai yang terbuat dari tembaga.
– Artinya barang-barang perbendaharaan di rumah Tuhan mengalami kemerosotan secara kualitas (dari emas menjadi tembaga); dari barang berharga mahal menjadi sesuatu yang berharga murah.
– Saat ini banyak orang Kristen yang tambah hari bukan tambah maju kerohaniannya, melainkan semakin merosot. Mereka tidak lagi menjadi orang Kristen yang berkualitas seperti emas, tapi hanya berkualitas tembaga.
– Melalui renungan ini kita diingatkan: jangan sekali-kali menukar perkara-perkara kekal dengan hal-hal duniawi yang sementara.
– Rehabeam tidak sungguh-sungguh menaati Tuhan. Ketika ada ancaman, ia merendahkan diri dan meminta pertolongan Tuhan. Setelah kondisi aman terkendali, ia kembali berbuat jahat & mengabaikan Tuhan.
– Kesungguhan hati dan ketekunan mencari Tuhan bisa terjadi karena situasional, misalnya: belum memiliki pekerjaan, kondisi keuangan yang mulai menghimpit, mengalami kebangkrutan, dll.
– Hidup rohani bukan musiman, tetapi proses dan progres yang selalu terjadi terus-menerus dalam kehidupan manusia. Hal itu dapat terbentuk jika kita memiliki kerinduan untuk dekat dengan Allah.
– Kerinduan itu pun harus dipelihara & dipupuk dengan rajin agar anugerah Allah terjaga senantiasa. Jangan pernah sia-siakan pengorbanan darah Kristus yang mulia itu!