– Setelah Salomo selesai mendirikan Bait Suci, tabut perjanjian yang menjadi lambang kehadiran & penyertaan Tuhan serta segala perlengkapan Kemah Pertemuan dibawa masuk ke dalam Bait Suci. Kemudian kemuliaan Tuhan hadir memenuhi Bait Suci (1-11).
– Salomo menyebutkan bahwa Tuhan diam di dalam awan “kekelaman” (12), para imam & Salomo menyaksikan kehadiran Tuhan yang tak kelihatan hadir dalam awan kemuliaan yang terlihat.
– Meski kehadiran Tuhan mungkin tidak terlihat dalam hidup kita sekarang, tidak berarti bahwa Tuhan tidak peduli kepada kita. Kisah ini seharusnya menguatkan, memberikan penghiburan & membangkitkan pengharapan manakala kita menghadapi saat-saat tergelap & terberat di dalam hidup kita.
– Yang terpenting adalah apa & bagaimana respons kita kepada Tuhan yang kehadiranNya tak terlihat itu. IA adalah Tuhan yang selalu hadir dalam masa-masa gelap yang kita alami, mengiringi, menguatkan & menopang kita, serta menuntun kita keluar dari awan gelap yang ada di hidup kita.
– Salomo telah belajar dari masa lalu bahwa Tuhan selalu setia pada janjiNya. Dia berdoa memohon agar Tuhan tetap & selalu menyertai mereka, berharap bahwa Tuhan menolong mereka untuk memiliki kecenderungan hati yang taat pada perintah-perintah Tuhan sampai pada masa depan, agar segala bangsa tahu bahwa Tuhanlah Allah (56-60).
– Sebagai orang percaya, tujuan hidup kita di depan seharusnya adalah agar nama Tuhan yang ditinggikan, baik kini maupun nanti. Namun kita sadar bahwa kita tidak tahu & tidak berkuasa atas masa depan kita. Itulah sebabnya doa Salomo sangat penting untuk kita contoh.
– Berharap kepada Tuhan sama halnya dengan berharap pada anugerah Tuhan sendiri. Dengan kata lain, hidup kita seharusnya bergantung kepada Tuhan. Tanpa ketergantungan kepada Tuhan, hidup kita tidak mungkin akan mnghasilkan buah yang memuliakan nama Tuhan hingga akhir hidup kita nanti.
– Kita tidak berkuasa atas masa lampau karena sudah lewat. Kita juga tidak berkuasa atas masa depan karena belum datang. Satu-satunya waktu yang bisa kita rengkuh & gunakan adalah waktu kini. Gunakanlah sebaik-baiknya waktu yang ada pada kita dengan melakukan yang terbaik apa yang kita bisa, hidup dengan makna & memuliakan Tuhan!