Pembacaan Alkitab Tgl 18 Desember 2018

2 Tawarikh 1516

– Raja Asa melakukan reformasi terhadap bangsa Yehuda yang dipimpinnya.  Sebelum ia melakukannya, ia terlebih dahulu didatangi nabi Azarya yang diberikan mandat oleh Allah untuk menyampaikan pesan khusus kepadanya, & salah satu di antara pesan itu adalah mengenai SEMANGAT. “Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!” (2 Taw 15:7).

– Tuhan menjanjikan upah bagi orang-orang yang memiliki semangat. Asa mendengar pesan itu & proses reformasi menyeluruh pun ia lakukan. Alkitab kemudian mencatat hasil signifikan dari usahanya. “Tidak ada perang sampai pada tahun ke-35 pemerintahan Asa”(19). Ini adalah pencapaian besar mengingat situasi pada saat itu dimana perang begitu sering terjadi.

– Semangat mampu memberi kekuatan untuk menanggung penderitaan seperti apapun. Semangat bisa berfungsi bagaikan bahan bakar yang membuat kita bisa terus maju.

– Tanggung jawab yang besar ataupun kecil apabila dilakukan dengan antusiasme dan gairah yang tinggi akan mampu kita selesaikan dengan hasil terbaik.

– Ada hubungan erat antara semangat yang disertai sikap antusias & gairah dengan sikap hati. Hati yang gembira dipenuhi sukacita akan membuat kita mampu memandang sisi-sisi positif dari segala hal, bahkan dari keadaan sulit sekalipun. Orang-orang yang antusias air mukanya biasa berseri-seri, matanya berbinar memancarkan semangat, sebuah penampilan yang tidak terlihat dari orang-orang yang tidak memiliki semangat.

– Sikap hati akan sangat menentukan bagaimana reaksi kita memandang kehidupan. Masalah boleh saja datang, tetapi semangat harus tetap kita punyai. Itu akan memberi perbedaan yang sangat besar dalam menyelesaikan masalah satu persatu.

– Tuhan sudah menjanjikan penyertaanNya & IA adalah Tuhan yang setia. IA mau agar kita hidup di dalam rencanaNya, di mana IA akan membimbing dan menyertai kita dalam setiap langkah untuk menuai apa yang telah IA sediakan bagi kita. 

– Sebelumnya dicatat bahwa hati Asa tulus ikhlas di hadapan Tuhan? Namun, di pasal 16 memperlihatkan kegagalan Asa. Dulu ia mengandalkan Tuhan saat menghadapi musuh yang jauh lebih besar (8). Kini, ia menggunakan perbendaharaan di rumah Tuhan utk membeli pertolongan manusia (2). Ketika ditegur, Asa sakit hati. Bukannya berbalik pada Tuhan, ia mengulangi kebodohan yang sama saat sakit melanda. Ia tidak mencari pertolongan Tuhan, tetapi manusia (12). Menyedihkan!

– Kehidupan Asa cermin bagi kita semua. Mengandalkan Tuhan jangan sampai hanya menjadi kisah masa lalu yang indah. Mari berharap kepadaNya selalu, bahkan dalam hal-hal paling sepele sekalipun. Jika Tuhan sedang menegur kita karena hal-hal “bodoh” yang kita lakukan, biarlah kita tidak menjadi pahit dan menjauhi pertolongan-Nya. Datanglah kepada-Nya dengan hati yang hancur, dan mohonlah pembentukan-Nya agar kita dapat kembali hidup berkenan kepada-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *