Pembacaan Alkitab Tgl 31 Oktober 2018

Kidung Agung 1-8

– Kitab Kidung Agung adalah kitab yang bertemakan cinta & tidak satupun memuat tentang tema-tema rohani seperti hukum, dosa, anugerah, keselamatan atau doa. Kitab ini melukiskan pengalaman-pengalaman yang dipenuhi dengan keindahan, kekuatan, kegelisahan, penderitaan & sukacita dari kehidupan seorang pecinta dengan kekasihnya.

– Kitab ini di anggap ‘kontroversial’ karena keunikan isinya yang dianggap membicarakan hal-hal yang bersifat erotis & tabu yang di pandang tidak seharusnya masuk ke dalam kanon Alkitab.

– Para ahli Yahudi mengartikan isi Kidung Agung sebagai gambaran hubungan antara Allah dengan umat pilihan-Nya Israel. Sementara bagi sebagian ahli kristen melihatnya sebagai pernyataan hubungan antara Kristus dengan mempelai-Nya yakni gereja.

– Secara harafiah kitab ini merupakan pujian & rasa kagum atas misteri kasih manusiawi, & secara spiritual merupakan ungkapan kasih Tuhan kepada umat-Nya yang telah dipenuhi melalui kasih Kristus kepada Gereja-Nya.

– Dari pesan harafiah kita akan menemukan nilai-nilai cinta yang mulia bagi kehidupan pribadi, keluarga, komunitas bersama, sekaligus hal-hal yang menjadi perusak bagi nilai-nilai tersebut.

– Dari pesan spiritual kita akan menemukan kedalaman kasih Tuhan yang akan menuntun kita untuk mengetahui sejauh mana kedalaman kasih kita kepadaNya, kemurnian hidup percaya kita, seberapa setiakah kita dalam melaksanakan tanggung jawab hidup rohani, & nilai-nilai rohani seperti apakah yang telah kita tanamkan dalam kehidupan kita dan orang-orang yang kita kasihi.

– Kitab Kidung Agung mencerminkan kepedulian dari Allah yang sangat memperhatikan segala segi kehidupan kita, trmasuk hal-hal yang bagi sebagian orang dianggap tabu atau tidak boleh dibicarakan. Kitab ini mengajak kita untuk belajar dari kelemahan hidup terbesar seorang raja yang tidak beres integritasnya dalam hal kehidupan moral pernikahannya dan sekaligus menuntun kita untuk bersikap jujur dan tulus terhadap kelemahan-kelemahan hidup kita pada hari ini, mengajak kita untuk jujur di dalam mengakui sisi-sisi gelap kehidupan kita di hadapan terang kebenaran firman Tuhan.

– Kidung Agung menjadi warisan yang berharga bagi kita, utk memperingatkan orang-orang percaya mengenai akibat dari keinginan manusia yang melampaui batas-batas yang dikehendaki Allah baginya.

– Di balik keindahan syair-syair Kidung Agung, Salomo telah memperlihatkan kepada kita akibat-akibat yang sangat buruk dari keinginan manusiawinya yang penuh dosa dan tak terkendali yang mengakibatan rusaknya kehidupan rumah tangga/keluarganya & pecahnya kerajaan Israel menjadi 2 bagian.

– REFLEKSI yang bisa kita ambil:
1. Berhati-hatilah dengan berbagai keinginan-keinginan hidup kita.
2. Lawanlah godaan dengan kesetiaan kepada orang-orang yang kita kasihi. Belajar & meneladani si gadis Sulam yang tetap memelihara diri dari godaan-godaan yang muncul dari luar & dari dalam dirinya sendiri yang sebenarnya lebih dari cukup untuk membuatnya meninggalkan cinta & kesetiaan yang benar dalam hidupnya.
3. Hiduplah dengan menampilkan pesona kehidupan batiniah bukan lahiriah (6:9c, d).
4. Perjuangkan & peliharalah kesucian hidup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *