Amsal 1-2
– Menurut amsal Salomo, hikmat didapatkan dari takut akan Tuhan. Hikmat tidak diperoleh lewat kekayaan atau kecerdasan; tetapi didapatkan dari takut akan Tuhan.
– Orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang mau dipimpin oleh Tuhan; setiap langkah yang diambilnya merupakan hasil tuntunan Tuhan & Tuhan tidak akan membiarkannya tersesat.
– Orang yang bijak adalah orang yang tahu diri, menyadari keterbatasannya & bersedia menerima didikan baik dari Tuhan maupun sesamanya.
– Tetapi orang yang bodoh akan menghina hikmat & didikan. Ia tidak bersedia mendengarkan siapa pun termasuk Tuhan, Sang Sumber hikmat.
– Ingatlah semua yang telah diajarkan oleh orang tua kita & Firman Tuhan karena itu semua mengajarkan hal yang baik bagi diri kita. Kita juga harus mengingat bahwa nasihat yang benar adalah nasihat yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
– Beranilah menolak ajakan yang tidak benar. Takut akan Tuhan menjauhkan kita dari celaka. Hormatilah Tuhan dengan menempatkan Dia dalam prioritas utama hidup kita.
– Dalam keadaan apapun tetap merendahkan hati, meminta penyertaan Tuhan untuk memimpin kita. Dalam mengambil keputusan, carilah kehendak & pimpinan Tuhan. Inilah awal dari hikmat & pengetahuan.
– Seperti dikatakan Salomo, untuk memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan & memperoleh pengenalan akan Dia, kita harus ‘mencari’ & ‘mengejar’nya; ada usaha yang keras & tekun untuk belajar.
– Selama kita hidup, sesungguhnya tidak ada istilah berhenti untuk belajar. ‘Sekolah kehidupan’ kita adalah seumur hidup, belajar dari pengalaman/ kegagalan di masa lalu, belajar dari keberhasilan orang lain, belajar untuk menerima kelebihan & kekurangan orang lain dan seterusnya, terlebih lagi belajar untuk mengerti kehendak Tuhan dalam hidup kita.
– Seberapa banyak waktu yang kita luangkan untuk belajar, meneliti dan merenungkan kebenaran firman Tuhan, sebanyak itu pula hikmat, pengetahuan & kebaikan yang akan kembali kepada kita.
– Belajar dan senantiasa merenungkan firman adalah kunci meraih keberhasilan hidup!