– Raja Yoas dikatakan sebagai seorang raja yang berlaku benar, ketika ia memiliki seorang penasihat atau pembimbing yaitu imam Yoyada. Selama imam Yoyada hidup, raja melakukan apa yang benar, bahkan ia begitu giat dalam memperbaiki rumah Tuhan.
– Imam Yoyada adalah seorang yang taat pada Tuhan dan memberikan berbagai pertimbangan untuk raja berdasarkan firman Tuhan & perintah Tuhan tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang raja, yang membuat raja Yoas dapat berlaku baik, bahkan benar di mata Tuhan & Tuhan pun memberkati kerajaan dan rakyatnya.
– Namun sepeninggal imam Yoyada, raja Yoas lalu berpaling dari Tuhan & memilih mendengar nasihat-nasihat dari kalangan pemimpin-pemimpin Yehuda, yang memberikan pertimbangan menurut manusia & bukan Tuhan. Berbeda dengan imam Yoyada, yang memberikan pertimbangan dengan memikirkan apa yang Tuhan mau, yang sesuai firman Tuhan, & yang akan memuliakan Tuhan. Di sinilah titik perbedaannya.
– Karena pertimbangan yang diberikan oleh pemimpin-pemimpin Yehuda, membawa raja hidup menjauh dari Tuhan, bahkan tidak sungkan membunuh anak Imam Yoyada (12:20-22). Ia menjadi raja yang jahat dan melupakan jasa dari imam Yoyada yang telah menolong & membimbingnya. Semua itu karena salah dalam memilih tempat curhat, atau tempat untuk meminta pertimbangan atau masukan.
– Hari ini siapa yang menjadi penasihat & pembimbing kita? Jika salah tempat curhat & salah tempat meminta pertimbangan, maka akan salah juga dalam mendapat masukan & mengambil langkah.
– Jangan salah memilih orang sebagai pembimbing atau salah dalam meminta nasehat, jika salah kita akan diarahkan untuk menjauh dari Tuhan. Semakin jauh dari Tuhan, maka masalah tidak akan terselesaikan & pergumulan tidak akan teratasi. Semuanya itu akan tetap ada & menekan hidup kita. Oleh karena itu carilah pembimbing atau penasihat yang baik, yang bijaksana, taat & cinta Tuhan. Ketika memberikan solusi, ia akan memberinya dengan bijaksana dan Tuhan dimuliakan di dalamnya. Kitapun yang mendapat masukannya juga akan menjalaninya dengan sukacita dan damai.
– Selanjutnya, Kerajaan Israel diperintah oleh dua keturunan Yehu, yaitu Yoahas selama 17 tahun & Yoas selama 16 tahun. Kisah kedua raja ini sangat suram. Mereka berdua jahat di mata Tuhan. Dosa Yerobeam tidak dijauhi dan Israel semakin terpuruk dalam kekalahan di tangan Aram, tidak ada yang dapat ditonjolkan (13:10-13).
– Sudahkah kita memiliki hati yang peka dan menyadari betapa mudah kita menjauh dari Tuhan dan terjerumus dalam dosa? Mungkin kita berkali-kali mencoba tetapi kembali jatuh. Sudahkah kita datang kepada-Nya dengan sungguh-sungguh dan memohon pengampunan & kekuatan dari Tuhan untuk diberi kekuatan melawan cara hidup yang sia-sia?
– Hidup manusia jika tanpa Allah hanya akan berakhir dengan keterpurukan dan kekalahan. Penyertaan Allah akan memampukan kita mengalami kelepasan, bahkan menjadi berkat bagi orang lain. Jangan sengaja menjauh dariNya, melainkan sungguh-sungguhlah kita mengandalkan Dia dalam segala tingkah laku kita.