– Allah kita adalah Allah yang merespons tindakan umat-Nya. Jika Allah menyatakan akan menghukum, tetapi ketika umat-Nya bertobat, maka Allah akan menyesal dan tidak jadi menghukum.
– Ketika Allah menyatakan akan melakukan sesuatu, belum tentu itu sudah merupakan ketetapan-Nya. Hal itu dapat merupakan kesempatan yang diberikan kepada manusia untuk bertobat.
– Allah tidak jadi menghukum Niniwe karena sejak awal Allah ingin memberi kesempatan & bukan hendak menghancurkan Niniwe. Inilah alasan IA mengutus Yunus ke Niniwe untuk menegur kota tersebut.
– Allah tidak perlu mengubah ketetapan-Nya. Tetapi, bukan berarti Allah tidak peduli terhadap doa kita. Karena kita tidak tahu apa yang sudah menjadi ketetapan bagi kita, bertekunlah selalu di dalam doa kepada Tuhan karena IA adalah Allah yang merespons doa umat-Nya.
– Kota Niniwe yang terkenal jahat langsung bertobat ketika Tuhan berfirman melalui Yunus. Hal ini membuat Yunus marah dan tidak rela menerima bahwa Tuhan mau mengampuni orang Niniwe.
– Tuhan memberikan pelajaran kepadanya melalui sebatang pohon jarak. Jika Yunus sendiri sayang kepada pohon jarak yang untuknya sedikit pun ia tidak berjerih payah, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam, bagaimana mungkin Tuhan tidak sayang kepada Niniwe, kota dengan 120 ribu orang yang tidak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri (yang baik & jahat) (11).
– Orang percaya kadang lebih bebal dari orang fasik. Kita pun mungkin demikian; tidak dapat menerima Tuhan berbelas kasihan kepada orang fasik; hati kita penuh dengan iri hati & tidak senang ketika melihat orang lain diberkati Tuhan, padahal belas kasihan Tuhan kepada kita mungkin jauh lebih berlimpah. Kita perlu memiliki kerendahan hati untuk mengerti bahwa kita juga sering tidak lebih baik dari orang fasik. Dan semata-mata hanya belas kasihan Tuhanlah membuat kita mendapat berkat keselamatan yang begitu indah.
– Tuhan memberikan kasih karunia kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Jangan kita menggerutu dan iri hati melihat orang lain menerima anugerah dariNya.
– Dengan mempelajari Kitab Yunus, kita belajar tentang Amanat Agung yaitu kita harus pergi memberitakan Injil karena masih banyak jiwa yang belum/tidak mengenal Yesus dan hidup dalam kegelapan.
– Jangan hanya fokus akan keselamatan diri sendiri tetapi ketahuilah bahwa Tuhan juga memberikan kasih karunia keselamatan bagi orang yang sangat jahat bila mereka berkesempatan mendengar Firman Tuhan yang kita beritakan.
– Tuhan mengasihi semua orang & ingin semuanya diselamatkan dari hukuman dosa. Setiap kita harus rela ketika dipanggil untuk dipakai Tuhan sebagai alatNya dalam memberitakan Injil. Untuk itu kita harus senantiasa hidup dalam kekudusan agar dapat menjadi terang & saksi-Nya.