– Di bawah pemerintahan Ahas, Yehuda memasuki masa suram yang ditandai kekacauan dan kemerosotan rohani. Raja Ahas melakukan apa yang salah & jahat di mata TUHAN (2).
– Dalam berperang, sebenarnya dia tidak mudah dikalahkan musuh (5). TUHAN menolong & menjaga kerajaan Yehuda
dari kekalahan akibat serangan musuh. Tetapi Ahas tidak puas & meminta bantuan kepada raja Asyur; bukan kepada Tuhan. Ahas menggantikan posisi TUHAN dengan raja Asyur.
– Ahas semakin tidak benar dengan mengatur imam termasuk perkakas ibadah yang telah TUHAN tetapkan. Kelihatannya seperti Ahas melayani TUHAN, tapi hal itu dilakukan demi keuntungan diri sendiri. Dia membuat keputusan sekehendak hatinya dengan menentang peraturan yang TUHAN perintahkan. Di sini terlihat bahwa Ahas sebenarnya telah menggantikan TUHAN dengan berhala, raja Asyur, dan ego dirinya sendiri.
– Ketika mengingat perjanjian Allah & umatNya melalui penyebutan nama TUHAN, tak seorang pun harus melakukan tindakan yang tidak benar dalam ibadah. Kita harus menyembah TUHAN karena memang Dia layak disembah, bukan karena kita ingin menjadikan Dia seperti keinginan kita.
– Jika kita memiliki kekuasaan seperti raja, kita juga tidak boleh melakukan segala sesuatu sesuka hati kita & melakukan hal yang tidak benar di hadapan TUHAN. Hanya lewat KETAATAN, KESETIAAN & HATI yang TAKUT akan TUHAN dalam segala hal, maka keinginan untuk mengganti posisi TUHAN dengan “berhala-berhala” lain dalam hidup kita bisa dihindari.