Pembacaan Alkitab Tgl 27 Januari 2019

Yesaya 131415

– Yesaya 13 menuliskan penghakiman atas Babel. Kerajaan yang begitu besar akan jatuh, ini adalah sesuatu yang tidak dapat mengerti oleh orang-orang pada waktu itu, menunjukkan bahwa negara yang lebih besar dan lebih kuat seperti apapun tidak akan mampu melawan Tuhan.

– Kerajaan yang besar & seindah apapun yang ada di dunia ini, semua berada di bawah pengawasan Tuhan. Jangan menjadi sombong! Jika ada kesombongan memenuhi hati, kita harus segera bertobat. Jangan menunggu sampai penghakiman Tuhan datang barulah mengoreksi diri, karena pada saat itu kita mungkin telah menjadi padang belantara.

– Karena kesombongannya, yang hendak menyamai Tuhan & melebihi Tuhan, Lucifer pada akhirnya harus dibuang dari kerajaan Allah Bapa di sorga (14:12). Kesombongan adalah sikap yang ditentang oleh Allah. Oleh sebab itu sebagai orang percaya kita harus selalu memeriksa diri & sikap hati kita setiap saat, supaya di dalam setiap tindakan hidup yang kita perbuat, kita ditemukan berkenan di hadapan Allah.

– Sebagai orang percaya kita harus sadar bahwa setiap detik & segenap hidup kita sepenuhnya milik Tuhan, oleh sebab itu kita harus tunduk sepenuhnya dalam pengaturan Tuhan jika tidak ingin binasa, sebab orang yang tunduk dalam pengaturan Tuhan membuktikan bahwa ia adalah orang yang rendah hati, & orang yang rendah hati dikasihi Tuhan.

– Berada di tempat yang membuat kita tertekan dapat berakibat dua hal yaitu: kita melarikan diri atau kita berseru kepada Tuhan memohon pertolongan-Nya. Hal serupa dialami oleh umat Tuhan saat berada dalam penindasan bangsa Asyur & Filistea. Nubuat nabi Yesaya dalam perikop ini adalah tentang bagaimana Allah melawan bangsa Asyur & Filistea demi membela umat-Nya.

– Perbuatan Tuhan bagi umat-Nya yang berada di dalam penindasan sungguh ajaib. Ada ketenangan & pemeliharaan Tuhan terhadap umatNya (30-31). Puji Tuhan, IA menyediakan perlindungan bagi umatNya di Sion (14:32).

– Apakah kita sedang dalam penindasan berat menekan yang seakan tidak ada jalan keluarnya? Datanglah kepada Tuhan, maka IA akan memberikan hikmat untuk melihat penyelesaian bagi masalah kita. IA berjanji untuk memelihara hidup kita seperti yang telah dilakukan-Nya terhadap bangsa Israel.

– Ingatlah bahwa semua kejadian di dalam sejarah di dunia ini & di dalam hidup kita, ada dalam kendali Tuhan.

– Ucapan ilahi terhadap Moab membuktikan bahwa Tuhan juga memperhatikan bangsa-bangsa lain. Ia tidak ingin sekadar menghukum, namun ingin membawa mereka kepada pertobatan. Pemberitaan tentang penghukuman dahsyat yang akan menimpa Moab membawa kepada perkabungan nasional secara besar-besaran, disertai ratapan memilukan (1-9) yang menyatakan kesungguhan hati mereka untuk bertobat.

– Semua petaka dimaksudkan untuk membawa Moab kepada kesadaran akan perlunya pertobatan. Sebenarnya, tidak mudah bagi Moab untuk berharap kepada Tuhan, karena mereka sombong (6). Mereka terlalu “tinggi hati” untuk mengakui bahwa mereka membutuhkan pertolongan Tuhan. Akan tetapi, justru pengakuan inilah yang dituntut Tuhan.

– Pertobatan sejati dimulai dari mengaku diri tidak ada apa-apanya & tidak ada daya lagi untuk bangkit, lalu mencari dan menantikan uluran belas kasih Tuhan. Moab harus mulai dari awal. Mereka harus menyadari betapa kecil dan tak berarti mereka untuk dapat menerima pertolongan Tuhan (13-14).

– Sebagaimana Moab, demikian juga kita. Seringkali yang menghalangi kita untuk bertobat adalah kita terlalu sombong untuk mengakui bahwa kita tidak berdaya terhadap dosa. Untuk itulah, kita harus bersedia dihancurkan & bersedia mulai dari awal, supaya Tuhan bisa membentuk kita menjadi baru, tak bercacat & sempurna.

– Yang sering merintangi kita dari pembaruan hidup yang berarti, bukan karena Tuhan tidak bersedia, tetapi karena kita tidak mau terbuka kepadaNya & bertobat dengan sungguh-sungguh. Waspadalah dengan kesombongan & tetaplah rendah hati dengan hidup selalu berharap & mengandalkan Tuhan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *