Pembacaan Alkitab Tgl 22 Februari 2019

Yesaya 59,60,61

– Penyebab kehancuran moral bangsa Israel adalah akibat pemberontakan umat Allah terhadap semua hukum Allah. Mereka ingin berjalan sendiri tanpa bimbingan-Nya (59:12-13) & tidak menyadari bahwa penolakan terhadap Allah akan mendatangkan kebinasaan (1-2).

– Namun demikian, Allah tetap berkenan mencurahkan belas kasihNya. Allah bangkit menyelamatkan umatNya demi namaNya sendiri (16-17). Bahkan Dia akan membalas perbuatan para musuh setimpal dengan perilaku mereka(18) sehingga orang-orang yang menaruh harapan kepadaNya akan merasakan keselamatan (19-21).

– Pada hakikatnya dosa adalah pemberontakan kepada Allah. Apabila tidak cepat bertobat akan melahirkan dosa-dosa yang semakin merusak dan akhirnya menuai kebinasaan. Oleh sebab itu, jangan tunda pertobatan. Tanpa kesadaran tentang betapa seriusnya akibat dosa, tidak mungkin terjadi pertobatan sejati. Jangan sampai borok dosa menggerogoti keseluruhan hidup kita!

– Yesaya 60:1-3 mengajak kita untuk bangkit dan menjadi terang bagi dunia yang sedang dilanda kegelapan karena dosa. Kita adalah orang-orang yang dipanggil Tuhan untuk membawa solusi bagi lingkungan dimana kita berada. Setiap kita yang sudah diselamatkan Tuhan adalah alat di tanganNya, yang dapat mengalirkan kuasa Allah yang dahsyat untuk membawa kasih & pengharapan bagi banyak orang. Kesediaan kita untuk dipakai Tuhan adalah keputusan yang memberi kehidupan bagi yang terhilang.

– Tuhan Yesus telah memberikan contoh, melalui kesediaanNya menjadi korban penebusan dosa sehingga seluruh dunia memperoleh keselamatan.

– Ketaatan kita dalam memberitakan kasih Allah yang dinantikan dunia dapat merubah kehidupan orang yang putus asa menjadi orang yang penuh pengharapan dan diselamatkan. Jadilah terang dan pembawa dampak bagi sekitar kita!

– Walaupun kita hidup di dunia yang telah jatuh dalam dosa, di mana kita mengalami penderitaan dan kekecewaan, Tuhan dapat membawa kita dari keputusasaan menuju sukacita, seperti yang kita baca dalam nubuat Nabi Yesaya tentang kedatangan Yesus (61:1-3).

– Tuhan memberi kita pengharapan saat kita putus asa; Dia menolong kita untuk mengampuni saat kita merasa tak mampu melakukannya; Dia juga mengajarkan bahwa identitas kita terletak di dalam Dia & bukan pada pekerjaan kita. Dia memberi kita kekuatan untuk menghadapi masa depan yang belum kita ketahui. Saat kita mengenakan kain kabung dan abu, dengan lembut Dia akan menggantikannya dengan jubah pujian.

– Manusia tidak dapat lari dari kesedihan, tetapi kita juga tidak ingin terus merasakan kepahitan dan tawar hati. Saat memikirkan kesetiaan Allah dari tahun ke tahun, kita tahu bahwa Dia mau dan mampu mengubah ratapan kita menjadi sukacita. Dia mencukupkan kasih karunia-Nya di hidup kita sekarang dan juga akan memberikan sukacita penuh di surga kelak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *