– Yesaya menubuatkan bahwa Tuhan telah menjanjikan pemulihan & sebuah masa depan yang gemilang bagi Sion. Di dalam menanti masa itu, Tuhan ingin agar kita terus berdoa dengan tekun sampai janji Tuhan jadi kenyataan (62:6-7).
– Doa yang sungguh-sungguh & tekun harus menjadi salah satu ciri kehidupan orang beriman. Kita tidak tahu kapan dan bagaimana Tuhan akan mewujudnyatakan janji itu hingga saatnya tiba. Sebab itu selama masa penantian, sikap hidup yang berdoa menjadi penting karena akan membentuk pola pikir dan gaya hidup kita sebagai umat yang senantiasa hidup dengan pikiran yang terarah pada janji pemulihan Tuhan itu.
– Kita juga diingatkan untuk memelihara sikap hati yang penuh syukur & mengingat bahwa semua hal yang baik itu datang dari Tuhan. Tindakan bersukaria bersama-sama di pelataran tempat kudus Tuhan juga merupakan kesaksian kepada orang-orang di sekitar kita bahwa Tuhan-lah yang memberkati kehidupan kita dan karena itu kita berkumpul bersama untuk membesarkan nama Tuhan & bersukaria di hadapanNya.
– Pemulihan Sion adalah sebagai kesaksian bagi bangsa-bangsa. Perlahan namun pasti, kita dapat melihat seluruh sejarah telah menuju momen ini.
– Melalui kehidupan doa dan kehidupan yang bersyukur & bersukaria, marilah kita ambil bagian dalam karya Allah merestorasi dunia ini, menuju Sion yang baru.
– Di dalam anugerahNya yang besar, Allah yang penuh dengan kasih & sayang telah menjadikan Israel sebagai umatNya, mengangkat mereka sebagai anak-anak-Nya (63:7-8) & selalu memelihara mereka.
– Dengan segala kebajikan yang besar, Allah tentu berhak untuk berharap bahwa bangsa yang telah dipilih itu akan merespons dengan integritas dan kesetiaan kepada-Nya. Namun nyatanya, mereka sering berlaku tidak setia dengan melawan kehendak-Nya sehingga mendukakan Roh Kudus(10).
– Akibatnya, era kasih karunia & belas kasihan Allah berlalu sudah. Pemberontakan itu membuat Allah berbalik melawan mereka. Jadi bukan Allah yang berubah kasih setia, melainkan umat-Nya sendiri yang demikian.
– Setelah mengalami hajaran Allah, orang Israel merenungkan kembali masa-masa ketika Allah berperang bagi umat dan bukan berperang melawan umat (11-13). Masa silam yang menyatakan bahwa tidak ada yang dapat tahan berdiri melawan kehendak & kehadiran Allah untuk membela umatNya.
– Betapa indah mengingat kebaikan Allah bagi umat. Niscaya tak akan putus-putus kita mengagumi kuasa-Nya yang begitu hebat itu. Namun alangkah baiknya bila ingatan itu muncul bukan ketika kita sedang ditegur Allah akibat dosa yang kita lakukan, lalu kita mengenang
masa-masa indah berjalan bersama Tuhan.
– Ingatan akan kemurahan & kasih karunia Allah seharusnya mendorong kita untuk selalu merespons dengan tetap setia beriman & taat kepada-Nya, sebagaimana IA juga setia memelihara & menyertai kita.