Pembacaan Alkitab Tgl 28 Februari 2019

2 Raja-raja 21

– Raja Manasye adalah anak dari raja Hizkia, tetapi berbeda dengan ayahnya, dia melakukan semua yang jahat di mata Tuhan (21:2-16). Dialah alasan kesabaran Tuhan habis sehingga Tuhan harus menghukum dan membuang Yehuda.

– Keadaan makin diperburuk ketika Amon, anaknya juga bertindak jahat sama seperti Manasye. Tetapi Amon hanya memerintah dua tahun & setelah itu terjadilah pembunuhan terhadap raja.

– Meskipun Manasye dan Amon adalah dua raja yang menjerumuskan Yehuda ke dalam kejahatan & penyembahan berhala yang paling parah, tetapi Tuhan masih memelihara janji-Nya kepada Daud sehingga para pembunuh Amon dibunuh oleh rakyat dan mereka mengembalikan takhta kerajaan kepada Yosia anaknya yang masih berumur 8 tahun.

– Janganlah kita menguji kesabaran Tuhan! Ketika Manasye melakukan semua perbuatan jahatnya, dia sudah membuat Tuhan memutuskan untuk menghukum & membuang mereka. Walau akhirnya dia bertobat (2 Taw 33:10-16), namun pertobatannya & perbuatan baik dari cucunya Yosia tidak bisa mengubah apa yang Tuhan telah tetapkan. Inilah contoh yang sangat akurat tentang dosa, akibat sosial dari dosa, dan konsekuensi yang harus ada walaupun pertobatan yang sejati telah terjadi.

– Akibat dari dosa Manasye bukan saja ada pada dirinya, tetapi juga berdampak atas seluruh Yehuda yang bertindak rusak sama seperti dia. Penyembahan berhala begitu besar pengaruhnya hingga sekarang, sehingga sekali mempengaruhi umat Tuhan akan sangat sulit untuk meninggalkan atau melawan pengaruhnya atas kehidupan bangsa.

– Biarlah kita mengingat ini setiap kali godaan untuk jatuh dalam dosa muncul. Biarlah kita peka terhadap apa yang Tuhan benci dan mengingat bahwa kerusakan akibat dosa merupakan sesuatu yang berdampak lebih besar dari yang kita kira. Dosa selalu mempunyai sisi merusak siapa pun yang berbuat, juga sisi merusak lingkungan sekitar.

– Pertobatan sejati memang adalah pertobatan yang diterima Tuhan. Pertobatan yang membuat status kita berpindah dari dalam maut kepada hidup. Tetapi ini tidak berarti setiap konsekuensi yang terjadi akibat dosa kita bisa tiba-tiba hilang. Orang-orang sekitar kita yang telah turut rusak karena keberdosaan kita akan terus dirugikan dengan kerusakan yang telah terjadi. Diri kita pun harus membayar harga dari kerusakan yang diakibatkan oleh kita.

– Marilah kita mempunyai kepekaan tentang hal-hal seperti ini sebelum kita dengan sembarangan menjalani hidup dan terjerumus dalam dosa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *