Pembacaan Alkitab Tgl 1 Maret 2019

2 Tawarikh 3233

– Raja Hizkia adalah raja yang telah melakukan reformasi dalam peribadatan di rumah Allah. Ia juga menunjukkan kepercayaan kepada Allah saat harus menghadapi Sanherib, raja Asyur. Namun ada juga kelemahannya yang muncul tanpa disadari. Hizkia menjadi angkuh & tidak berterima kasih atas kebaikan yang dia terima. Maka Tuhan menjatuhkan murka-Nya (32:25).

– Raja yang telah memimpin rakyatnya kembali kepada pembaruan iman, ternyata menjadi lemah iman karena kesuksesan yang dia raih. Di puncak keberhasilannya, ia justru tergelincir karena keberhasilannya itu & menjadi sombong. Ini menjadi peringatan bagi kita.

– Kesombongan adalah sikap yang muncul dari anggapan bahwa kesuksesan & kekayaan diraih karena kemampuan kita, bukan karena anugerah dan campur tangan Allah. Kita dapat disebut sombong bila sudah merasa diri “lebih” bila dibandingkan org lain. Maka mari menyelisik ke dalam hati kita masing-masing, adakah benih-benih kesombongan mulai tersemai di dalamnya? Jika ya, segeralah memohon pengampunan Allah.

– Kesombongan diri adalah faktor utama yang menjauhkan manusia dari Allah. Manusia cenderung berpikir bahwa segala yang dimilikinya merupakan hasil kerja kerasnya tanpa campur tangan Allah. Saat Allah memberikan kesulitan demi kesulitan, bukannya bertobat malah mengeraskan hati menantang Allah.

– Manasye tidak belajar dari sejarah leluhurnya. Ia mengikuti jejak Raja Ahas menyembah berhala, mengorbankan anaknya sebagai persembahan kepada dewa-dewa asing, & melakukan banyak tindakan kejahatan(1-9).

– Berkali-kali Allah mengingatkan, menegur dan menghukum umat-Nya, namun mereka tidak jera (10). Kemudian datang hukuman Allah yang lebih keras membuat Manasye bertekuk lutut. Melihat pertobatan Manasye, Allah memberikan kesempatan kedua (12-13). Sebagai buktinya, Manasye menyingkirkan segala penyembahan berhala, menegakkan kembali mezbah Tuhan & mengakui keberadaan TUHAN (14-20).

– Beda halnya dengan anaknya, Amon, ia ditumpas oleh Allah karena tidak mau bertobat dari segala kejahatannya. Patung berhala yang dibuang ayahnya dikembalikan ke rumah Allah (33:21-22). Semakin hari kejahatan Amon semakin meningkat kadarnya (23). Banyak ketidakadilan dan kejahatan yang dilakukannya.

– Karena kekejamannya, sekelompok bawahannya melakukan kudeta & ia digulingkan lalu dibunuh(24).

– Tidak ada hal yang abadi dalam dunia ini. Segala sesuatu akan lenyap tak berbekas. Setiap tindakan kejahatan akan ada ganjarannya. Namun, setiap pertobatan pasti ada pemulihan dari Allah. Allah yang memberi dan IA pula yang mengambilnya.

– Jika kita ada melakukan kesalahan, segeralah bertobat maka Allah akan mengampuni. Jangan tunggu sampai kesulitan, penderitaan atau penghukuman Tuhan menimpa kita dengan keras barulah kita menyesal dan mau bertobat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *