Raja Yosia adalah seorang raja muda yang benar di mata Tuhan. Dia adalah salah seorang raja yang disebut benar seperti Daud dan tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan.
– Ketika kitab Taurat ditemukan & dibacakan kepadanya, Yosia segera berespons dengan sangat benar. Dia langsung berdukacita karena dia sadar akan keberdosaan dirinya & dosa bangsa Yehuda. Inilah kepekaan yang menjadi tanda kebangunan rohani akan segera terjadi.
– Pertobatan besar terjadi di Yehuda setelah sang raja sendiri, Yosia, mengoyakkan pakaiannya. Pertobatan sejati terjadi setelah seseorang menyadari keberdosaannya sendiri dan keberdosaan bangsanya.
– Pertobatan sejati tidak akan terjadi karena ada orang-orang yang pandai menuding dosa orang lain. Pertobatan sejati hanya terjadi ketika ada yang menyadari keberdosaannya sendiri dan keberdosaan sesamanya.
– Jika seseorang tidak peka terhadap dosa-dosanya sendiri, dari mana dia bisa peka terhadap dosa-dosa orang lain? Maka respons dari Yosia adalah dia berduka karena dirinya & karena bangsanya.
– Hal berikutnya yang dilakukan Yosia adalah bertanya kepada Tuhan tentang apa yang harus dilakukannya. Inilah hal kedua yang dilakukan Yosia dengan tepat. Dia mencari perintah Tuhan & tidak mau bertindak sesuka sendiri. Dia tidak mau memutuskan sendiri segala tindakan pertobatan yang harus dilakukan. Tidak ada raja Yehuda yang begitu peka mau mengerti kehendak Tuhan seperti Yosia.
– Yosia dengan tepat & dengan segera berespons setelah mendengar firman Tuhan. Tidak ada penundaan. Tidak ada sedikit pun perasaan di dalam hatinya yang meremehkan setiap hal yang telah dia dengar.
– Bagaimana dengan reaksi kita terhadap firman? Mendengar untuk mengabaikan? Setiap orang yang mengabaikan firman adalah orang-orang yang seumur hidupnya terus mendengar firman itu tetapi tanpa merasa ada kewajiban untuk menaatinya. Orang-orang seperti ini tahu akan firman Tuhan, tetapi tidak ada suatu komitmen iman dan kerelaan hati untuk taat. Firman Tuhan hanyalah suatu bahan perdebatan & aturan-aturan untuk diketahui, bukan untuk ditaati.
– Tetapi bagi mereka yang sungguh-sungguh mau menerima setiap bagian firman Tuhan & mentaatinya dengan penuh kerelaan dan sukacita maka ada berkat yang akan diberikan Tuhan.
– Mari kita belajar untuk mengidentikkan diri kita dengan dunia ini. Belajar untuk tidak menjadi orang yang cepat menghakimi dan hanya menunjuk kesalahan orang lain. Orang seperti ini tidak mungkin akan mengalami kebangunan rohani karena dia sibuk menunjuk kesalahan orang lain tanpa sadar bahwa kesalahannya sendiri juga amat banyak.
– Semua orang Kristen tidak akan terlepas dari dosa dan hukuman Allah. Karena Allah mengasihi kita, maka IA harus “menghajar” anak-anak yang dikasihi-Nya. Sebab itu, jangan kecewa dan putus harapan ketika Allah menghukum kita. Di satu pihak kita harus
menerima konsekwensi dosa kita. Tetapi di pihak lain, jika kita sungguh-sungguh bertobat, maka Allah akan memberikan anugerah dan berkat-Nya di tengah-tengah pendisiplinan-Nya.