– Sebagai nabi Tuhan, tugas Yehezkiel sangat berat. Selain harus bernubuat melawan bangsanya sendiri, ia juga harus menunjukkan keteladanan dan ketaatan mutlak pada perintah aneh yang Tuhan berikan yang menyebabkan dirinya menjadi bahan ejekan bangsanya.
– Perintah Tuhan yang harus ia jalankan yaitu berbaring pada sisi kiri & kanan sebuah batu bata selama 390 + 40 hari lamanya. Di mana satu hari melambangkan 1 tahun. Selama masa berbaring pada sisi kirinya, ia hanya boleh makan dan minum secara terbatas. Roti yang dimakannya harus dibakar di atas kotoran manusia yang sudah kering, tetapi diizinkan menggunakan kotoran lembu (9-12).
– 390 hari yang melambangkan 390 tahun merupakan rentang waktu mulai saat ketidaksetiaan Salomo sampai pada runtuhnya Yerusalem. Sedangkan 40 hari melambangkan 40 tahun masa pemerintahan Manasye yang jahat, di mana ia mengizinkan penyembahan berhala, sampai masa pertobatannya. Jadi total ia harus berbaring selama 430 hari yang melambangkan 430 tahun ketidaktaatan & ketidaksetiaan umat Tuhan.
– Betapa sabarnya Tuhan menunggu dan membiarkan umat-Nya yang gagal hidup sebagai umat perjanjian dengan menyembah illah-illah bangsa kafir dan menunggu mereka untuk sebelum akhirnya Tuhan menghukum mereka dengan dibuang ke Babel.
– Yehezkiel memperlihatkan ketaatannya untuk menjalankan kehendak Tuhan walaupun kelihatannya lucu, konyol dan mempermalukan dirinya sendiri. Ia tetap setia menjalankan itu di hadapan bangsa sendiri tanpa peduli apapun tanggapan mereka terhadap dirinya.
– Hal ini yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya untuk Taat kepada perintah Allah sekalipun perintahNya aneh & menjadi ejekan org. Ketaatan harus disertai rela berkorban. Menawar atau memprotes boleh (14), tetapi tetap taat sepenuhnya, tidak mengandalkan logika ataupun kemauan sendiri, itulah yang menyenangkan Tuhan.
– Kemudian Yehezkiel diperintah Tuhan untuk mencukur rambut & janggut, yang pada masa itu bisa merupakan tindakan perkabungan, juga suatu kehinaan. Umat Tuhan akan mengalami kehinaan yang sangat oleh perbuatan tangan Tuhan sendiri atas dosa-dosa mereka.
– Peragaan nubuat ini jelas sekali menyatakan bagaimana kedahsyatan penghukuman yang Tuhan lakukan atas umatNya. Tuhan menghukum Israel secara dahsyat (5:12-17), karena dosa-dosa pemberontakan mereka (6) yang membuat mereka lebih jahat daripada bangsa-bangsa lain (7-11). Tuhan sendiri akan bangkit melawan mereka karena cemburu-Nya terhadap umat milikNya sendiri yang ternyata menolak tunduk dan hormat kepada-Nya.
– Hal yang menarik dari peragaan nubuat ini adalah dari sepertiga rambut terakhir yang dihembus angin bertebaran, Yehezkiel disuruh menyimpan segenggam di jubahnya (3). Inilah simbol sisa Israel yang akan diselamatkan di pembuangan. Semuanya ini menyatakan kedaulatan Allah & inisiatifNya untuk tidak memusnahkan seluruhnya.
– Seperti para nabi lainnya, berita penghukuman sedahsyat apapun tidak pernah menjadi akhir pemberitaan mereka. Di ujung hukuman keras, selalu ada belas kasih & kasih setia Tuhan. Namun hal itu bukan untuk dijadikan alasan hidup sembarangan di dalam dosa. Setiap sikap meremehkan tindakan anugerah Allah harus dibayar mahal (4).