– Yeremia menubuatkan tentang murka Tuhan yang akan datang kepada para pemimpin sebagai gembala di Israel yang tidak lagi menjalankan fungsi & tanggungjawabnya sebagai gembala yang baik, justru sebaliknya mereka menyesatkan orang Israel.
– Kemerosotan rohani terjadi di Yehuda. Peribadahan hanya formalitas belaka tanpa adanya pembaharuan sikap, mereka hanya ingin mengejar kenikmatan duniawi. Segala usaha dilakukan untuk mencapai keinginan duniawi, sehingga umat Israel semakin lama semakin jatuh ke dosa yang besar, merasuki semua kehidupan rakyat, kerajaan & juga para imam. Sehingga melihat kondisi seperti ini, Tuhan murka kepada pemimpin Israel yang tidak lagi mampu memimpin umat untuk hidup dalam kebenaran Tuhan, justru semua lapisan masyarakat berlomba-lomba menuju kepada kehancuran.
– Muncul juga nabi-nabi palsu yang berkata-kata dari dirinya sendiri, bukan dari Tuhan namun mengatasnamakan Tuhan untuk menyenangkan pendengarnya. Celakanya,
orang lebih senang mendengarkan nubuat palsu yang menyenangkan & menenangkan hati, tetapi menyesatkan daripada mendengarkan nubuat sejati yang mungkin tidak enak didengar karena menuding dosa, tetapi mmbawa pada pertobatan & pengampunan (21-29).
– Oleh karena itu, Tuhan akan menjadi lawan mereka (30-32) karena mereka telah menyesatkan umat. Tuhan sendiri yang akan membuang beban tersebut, yaitu para nabi palsu, & membinasakan mereka (39-40).
– Namun, dalam kemarahan Tuhan atas sikap pemimpin Israel tersebut, datang nubuatan Tuhan yang lain untuk menyatakan bahwa akan datang masanya kedatangan Raja Kebenaran dan keadilan yang disebut sebagai “Tuhan keadilan kita”. Yang akan mengumpulkan kawanan domba yang tercerai berai.
– Yang menjadi gembalanya adalah Tuhan sendiri, yang akan membuat domba-domba tersebut berkembang biak, tidak lagi ketakutan, terkejut bahkan hilang seorangpun dari antara mereka. Keadilan Tuhan yang dijanjikan itu, adalah melalui Yesus Kristus. Kematian & kebangkitanNya telah nyata sebagai keadilan Tuhan di tengah-tengah dunia & di antara manusia, bahwa Dialah Gembala yang baik, yang menyatakan keadilan dan kebenaran dalam kehidupan kita.
– Keadilan & kebenaranNya bukanlah seperti pemimpin Yehuda yang membawa kepada kehancuran. Tetapi keadilan Tuhan adalah kasihNya yang besar supaya kita tidak jatuh ke dalam kehancuran, tetapi menuju keselamatan.
– Di dunia ini hanya ada satu kebenaran dan keadilan yang sejati yakni Yesus Kristus. Dan yang menjadi penuntun dan petunjuk kehidupan kita hanyalah Firman Tuhan. Apapun konteks kehidupan yang sedang kita lalui, dasar kebenaran dan kekuatan kita hanyalah Tuhan sendiri & FirmanNyalah yang menjadi dasar setiap perbuatan kita.
– Dunia saat ini diliputi oleh kegelapan pekat, karena itu kita sangat membutuhkan terang Firman Tuhan untuk dapat melihat. Adakalanya kita dihadapkan pada pergumulan hidup yang teramat berat, kita serasa tak berdaya menghadapi, tak tahu harus berbuat apa & mau menyerah saja, namun ketika kita ‘tinggal’ di dalam firman Tuhan, firmanNya akan menerangi hati & pikiran kita, serta memberi kekuatan untuk bertahan dalam segala kesesakan kita.