– TUHAN kita adalah Allah yang penyayang dan sangat mengasihi umat-Nya. Ketika Israel harus dibuang akibat kejahatannya, mereka tetap dalam pemeliharaan-Nya. Allah dalam kekudusan-Nya tetap memelihara mereka & memberi mereka kesempatan untuk kembali ke Tanah Perjanjian. IA telah memilih mereka sebagai umatNya dan tidak mengalihkan status itu kepada bangsa lain. Allah juga memampukan mereka untuk melakukan pembaruan dari diri sendiri. Pusat kehendak dan semangat mereka untuk menyembah dan memuliakan TUHAN akn dikembalikanNya.
– Pengembalian posisi bukan hanya secara geografis di tanah Israel, tetapi juga kepada penyembahan yang benar akan TUHAN. Mereka akan menjauhkan segala dewa yang menjijikkan dan segala perbuatan keji dari mereka (18). TUHAN akan melakukan pembaruan spiritual, membaharui hati mereka, dan memberi roh yang baru, melembutkan hati mereka untuk menjadi taat melakukan segala ketetapan & peraturan-Nya dengan setia (19-20). Tetapi, hukuman tetap akan ditimpakan atas keberpautan hati mereka kepada dewa-dewa dan perbuatan-perbuatannya yang keji (21).
– Umat Israel adalah milik Allah. IA tidak akan membiarkan mereka hidup terus-menerus dalam dosa bangsa-bangsa lain. Walau IA mendatangkan penghukuman keras, namun IA penuh kasih karena akan meluputkan mereka yang masih setia kepada-Nya.
– Dalam kasih-Nya, TUHAN memperbarui keinginan kita yang terdalam untuk mendekat kepadaNya & meninggalkan segala kejahatan. Sekotor apapun masa lalu & keinginan hati kita, TUHAN sanggup mengubah kita!
– Setelah Allah mengampuni dosa kita, ambillah tekad di hadapan Tuhan. Pertobatan konkret seperti apa yang akan kita buat sebagai komitmen untuk memperbaiki diri?
Kiranya di moment Paskah yang penuh kemenangan ini kita dapat hidup sebagai anak-anak Tuhan yang penuh kemenangan juga!