– Penglihatan Yehezkiel kali ini merupakan peringatan akan penyembahan berhala yang tidak memiliki tempat di kota Allah. Penandaan dahi dengan huruf T menjadi simbol atas kelepasan & keselamatan dari orang yang ditandai yang akan luput dari kematian (9:6). Selain yang diberikan tanda, semua orang Israel lainnya dibinasakan.
– TUHAN dengan tegas menyatakan bahwa penghukuman merupakan akibat kesalahan mereka, hutang darah, dan ketidakadilan yang mereka lakukan. TUHAN tidak sayang dan tidak menyatakan belas kasihan-Nya lagi atas Israel (9:5-11).
– TUHAN selalu memberi kesempatan dan anugerah kepada umat-Nya. Penolakan dari umat sendiri terhadapNya membuat TUHAN murka dan menghukum umat-Nya. Bagaimanapun, tetap ada sisa umat yang diselamatkan. Mereka adalah orang-orang yang mempertahankan kehidupan yang kudus, tidak menyembah berhala, dan berduka karena dosa bangsanya.
– Ingin selamat dari murka TUHAN? Jangan berbuat keji & jaga kekudusan, hiduplah seturut kehendak dan Firman-Nya!
– Awan kemuliaan melambangkan kehadiran ilahi atas tempat yang Maha Tinggi di Bait-Nya. Awan itu memulai sebuah perjalanan yang secara visual mnggambarkan bahwa Allah akan meninggalkan Yerusalem (10:18-19).
– TUHAN telah berpaling dari umat-Nya, bahkan dari tempat yang dikhususkan untuk menyembah-Nya. IA memperlihatkan kepada Yehezkiel bagaimana IA pergi meninggalkan Bait Suci di Yerusalem. Yehezkiel melihat takhta, tetapi takhta itu kosong dan kerub tidak lagi berada dalam Bait Suci, melainkan di sebelah selatan Bait Suci. Karena TUHAN telah meninggalkan BaitNya. Kerub itu menunggu kepergian kemuliaan TUHAN (1, 3).
– Mengapa TUHAN meninggalkan BaitNya, rumah yang dikhususkan untuk menyembahNya? Karena umat telah menyakiti hati-Nya, mencemari Bait-Nya dengan beribadah kepada allah-allah lain, bahkan melakukan penyembahan terhadap berhala di Bait-Nya. Para pemimpin melakukan kejahatan di rumah TUHAN.
– Karena itu TUHAN membiarkan, bahkan meninggalkan tempat kudus-Nya yang telah dicemari segala dosa dan kenajisan.
– Ingatlah akan kekudusan Allah yang tidak dapat disandingkan dengan segala dosa dan kejahatan umat. Allah tidak akan berada di tempat persekutuan umat yang tidak menjaga kekudusan-Nya dan tidak memuliakan-Nya.