– Ketika Allah menciptakan manusia, Allah menjadikan kita menurut gambar & rupa-Nya. Itu berarti kita dapat berpikir, mempunyai akal, & membuat keputusan. Kita dapat memilih antara yang baik dan yang salah. Bahkan apabila kita sering gagal menaati Allah, kita dapat memutuskan untuk mengarahkan kembali hidup kita ke jalan yang benar.
– Ketika Allah mendapati bangsa Israel kuno terus-terusan menentangNya, Dia berbicara kepada mereka melalui Nabi Yehezkiel: “Bertobatlah dari dosa-dosamu. Jangan biarkan dosamu menghancurkan dirimu….Biarlah hati dan pikiranmu menjadi baru” (30-31).
– Perubahan itu dapat dimulai cukup dengan satu keputusan, yakni dengan memilih untuk dikuasai Roh Kudus. Mungkin itu berarti kita harus berani berkata tidak pada hal-hal tertentu dalam hidup kita. Tidak lagi bergosip, tidak lagi serakah, tidak lagi iri hati dengan orang lain atau tidak lagi berpikiran & berprasangka buruk terhadap orang lain. Berusaha menjaga mulut & perilaku kita agar tidak mencelakai atau menyakiti hati orang lain, dan sebagainya.
– Jika kita mengenal & mengasihi Yesus dengan sungguh-sungguh, kita tidak lagi menjadi hamba dosa. Kita bisa memilih untuk berubah, & dengan pertolongan Allah, revolusi diri kita dapat dimulai hari ini. Untuk suatu awal yang baru, mintalah hati yang baru kepada Allah.
– Tiada yang mustahil bagi Allah. Dengan kuasa kebangkitan Yesus, Dia dapat menolong kita untuk melangkah menuju ketaatan yang semakin teguh kepada-Nya.