– Ketidaksetiaan adalah akar permasalahan umat Tuhan. Di mata Tuhan, raja Zedekia adalah seorang yang ingkar janji & tidak setia. Sebagai raja Israel, dia bersama rakyatnya telah terikat dengan Perjanjian Sinai. Seharusnya ia patuh pada Tuhan & memimpin umat Tuhan untuk setia kepadaNya. Tetapi ia melanggar janji setia & membawa Israel atas ketergantungan kepada bangsa-bangsa lain, bukan kepada Allah, dengan bersekutu dengan raja dan bangsa yang tidak takut akan TUHAN yang hidupnya tidak bergantung kepada-Nya.
– TUHAN akan merendahkan bahkan mmbinasakan orang-orang yang tidak taat & tidak setia serta meninggikan diri. Akibat ketidaktaatan Zedekia, Tuhan sendiri menjadi lawannya. Tuhanlah yang ada di balik kekalahan pasukannya di tangan Babel.
– Tetapi sebaliknya TUHAN akan meninggikan orang-orang yang direndahkan, yaitu orang-orang yang mencari-Nya dengan sungguh-sungguh dan tetap mengandalkan Dia!
– Sesungguhnya, TUHAN akan menumbuhkan sebuah “pucuk yang paling ujung dan masih muda”, sebuah tunas, yaitu Yesus Kristus, Sang Mesias. Kerajaan-Nya akan kokoh menjulang tinggi ditetapkan dari seluruh bumi (22-24).
– Taat dan bersabarlah dalam segala kesulitan! Jangan memberontak apalagi menggantikan TUHAN dengan mengandalkan orang lain!
– Syukur kepada Tuhan. Dia bukan manusia yang mudah berubah, yang lain di mulut, lain di hati. Dia Tuhan yang konsisten dengan karakter-Nya. Walau IA menghukum keras setiap dosa, kejahatan & pengkhianatan, namun kasihNya tetap tidak berubah.
– Melalui Kristus, kerajaan Allah didirikan. Setiap orang yang percaya kepada-Nya bukan hanya diampuni dosanya tapi mengalami pembaharuan sehingga dimampukan untuk hidup kuat menghadapi setiap tantangan yang sulit & tetap berlaku setia!