Pembacaan Alkitab Tgl 24 April 2019

Yehezkiel 1516

– Dalam Yehezkiel 15, Israel dilambangkan sebagai batang pohon anggur yang sudah tidak memiliki guna sama sekali kecuali untuk dibakar. Ini gambaran yang luar biasa menyedihkan. Selama ini api penghukuman yang Allah jatuhkan berfungsi untuk memurnikan umat-Nya, seperti api yang membakar logam mulia, emas dan perak. Namun di sini yang dibakar adalah kayu. Semakin dibakar, semakin habis. Kalau yang masih segar saja tidak berguna, apalagi setelah dibakar (15:5).

– Selama ini Israel telah menyombongkan diri sebagai umat pilihan, berkualitas, dan pasti akan terus dipelihara Allah. Namun perumpamaan ini seharusnya menyadarkan mereka bahwa sebenarnya selama ini mereka bertahan adalah semata-mata karena anugerah Allah. Lepas dari anugerah-Nya, mereka tidak berbeda dari kayu-kayu yang hanya berguna untuk dibakar. Oleh karena itu, ketidaksetiaan mereka pada ikatan Perjanjian dengan Tuhan membuat mereka tidak bernilai apapun.

– Hanya orang sombong yang merasa diri berharga di dalam dirinya sendiri. Orang yang sadar bahwa Tuhan adalah pencipta dan pemilik dirinya akan merendahkan diri dan mengakui bahwa dia berharga di mata Tuhan semata-mata karena anugerah dan belas kasih-Nya.

– Kita patut bersyukur, kita sebagai kayu yang tak berarti ini tetap dikasihi bahkan dengan kasih yang terbesar melalui pengurbanan Kristus. Jadi, janganlah kita menjadi sombong & mengeraskan hati tetap hidup di dalam dosa!

– Tanpa usaha dari pihak Israel, TUHAN telah memilih dan menjadikan mereka sebagai umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa di muka bumi. TUHAN menyatakan kasih-Nya kepada umat bukan karena apa yang dimiliki oleh umat tersebut. Tidak perlu usaha atau pekerjaan baik sama sekali dari pihak umat untuk mendapatkan kasihNya.

– TUHAN sudah memberikan segala yang terbaik kepada Israel, tetapi mereka lupa diri. Akibat semua kejahatan mereka, TUHAN mengizinkan bangsa yang ada di dekatnya, bahkan tetangga dan bangsa yang bekerja sama dengannya menghancurkan dan merebut semua yang mereka miliki. TUHAN hanya ingin Israel mengingat akan masa mudanya, asal usulnya, dan kasih yang telah diberikan TUHAN kepadanya.

– TUHAN ingin umat mengingat masa lalunya dan mematuhi ikatan perjanjian dengan-Nya. Tuhan mengikat perjanjian dengan umat Israel, dan Dia setia kepada ikatan perjanjian itu. Dalam perjanjian Sinai, berkat dan kutuk merupakan konsekuensi yang harus diterima umat Israel tatkala mereka taat atau memberontak. Ketidaktaatan mereka akan menuai kutuk penghukuman sebagai didikan agar mereka bertobat dan berbalik kepada Allah. Namun, penghukuman-Nya itu hanya berlaku sementara. Setelah masa penghukuman selesai, mereka akan dipulihkan dan diterima lagi sebagai umat kesayangan Allah.

– Tuhan bermaksud mendidik umatNya agar mereka mengenal diri-Nya dan karakter-Nya yang tidak berubah sehingga mereka menjadi sadar dan merasa malu atas perilaku mereka yang tidak terpuji.

– Saat ini Allah mendidik kita sebagai Bapa yang penuh kasih kepada anak-anak-Nya. Didikan-Nya sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyakiti atau menghancurkan kita. Didikan-Nya justru dimaksudkan demi kebaikan dan pembentukan kita. Dia menuntun kita untuk menjauhi jalan-jalan yang tidak terpuji, dan mengajari kita untuk hidup di dalam kebenaran. Dia mndidik kita agar karakterNya semakin nyata dalam hidup kita.

– Kehidupan kita akan menjadi kuat & indah ketika kita berjalan menurut didikan Allah.

– Jangan gunakan berkat-berkat TUHAN untuk hal-hal yang tidak diperkenan-Nya. Jangan sampai TUHAN menghukum kita dan memusnahkan semua yang telah Ia berikan! Jangan pernah sakiti TUHAN! Sebab, TUHAN akan membalas setiap tindakan umat yang sengaja menyakiti-Nya! TUHAN telah menyatakan kasih-Nya dan menjadikan kita umat kesayangan-Nya. Jangan lupakan masa lalu kita yang buruk dan tidak layak bagi-Nya! Muliakan Dia sepanjang kehidupan kita!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *