– Seringkali umat Allah tahu untuk melakukan apa yang benar, akan tetapi pada prakteknya tidak selalu seperti itu. Sebagai contoh adalah perlakuan orang Yehuda terhadap budaknya.
– Tuhan telah memberikan perintah kepada umat Israel untuk memaklumkan pembebasan kepada para budak. Mereka tidak diperkenankan untuk saling memperbudak saudara sebangsanya sendiri. Dan jika ada saudara sebangsa yang ingin bekerja demi nafkah & mnjadi budak, maka pada tahun Yobel mereka harus dibebaskan.
– Saat kota Yerusalem dikepung oleh tentara Babel & mendekati kejatuhan (1-7), dalam keadaan terdesak itu, Raja Zedekia mengajak seluruh penduduk Yerusalem membuat perjanjian untuk melaksanakan firman Tuhan, khususnya perintah Tuhan tentang budak Ibrani, agar budak itu dibebaskan.
– Raja dan penduduk Yerusalem sepakat untuk melaksanakan perjanjian melepaskan budak sesuai dengan hukum Taurat (8-10). Keputusan mereka ternyata berkenan di hadirat Tuhan, sehingga Tuhan menggerakkan hati raja Nebukadnezar untuk menarik mundur tentaranya dari Yerusalem.
– Zedekia dan seluruh bangsanya pun menarik nafas lega. Sayangnya, mereka bukannya bersyukur kepada Tuhan & selanjutnya hidup dalam kebenaran, tetapi mereka justru menyesali keputusan perjanjian mereka untuk membebaskan budak-budak mereka, sehingga mereka menangkap kembali budak-budak yang telah mereka merdekakan (11).
– Akibat tindakan itu, Tuhan marah & mencanangkan hukuman yang berat, tentara Babel kembali ke Yerusalem (22), mengepung dan sampai akhirnya meruntuhkan Yerusalem dan membawa raja Zedekia, keluarganya, semua pembesarnya & penduduknya sebagai tawanan ke Babel.
– Dalam keadaan terdesak, banyak orang sering membuat nazar atau perjanjian dengan Tuhan untuk mengorbankan sesuatu, atau untuk hidup benar, dll, asal / agar Tuhan mau menolongnya.
– Jangan seperti orang Israel, bila Tuhan menolong, tetap laksanakan nazar atau perjanjian kita dengan konsisten, maka pertolongan Tuhan dalam kehidupan kita juga akan tetap berkesinambungan.
– Mengetahui & melakukan, mengerti dan mempraktikkan firman Tuhan adh pasangan disiplin dan karakter murid Kristus yang harus kita miliki agar kapan pun kenyataan hidup yang keras dan kejam menghantam, bangunan iman & sukacita kita tetap kokoh, tak mudah roboh! Dan kita bisa tetap setia sampai akhir!