– Allah kita adalah Allah yang MahaAdil, MahaBijak & Mahakuasa. Saat IA menjatuhkan hukuman, semuanya itu memiliki dasar keadilan-Nya. Kebebalan dan tegar tengkuk membuat bangsa Israel tidak mengetahui mengapa mereka dihukum Allah. Allah melalui Yehezkiel membongkar semua aib yang dilakukan umat-Nya.
– Yerusalem tidak lagi dikenal sebagai kota suci di mana nama Allah berdiam di sana. Orang-orang Israel tidak disebut dengan bangsa yang kudus lagi. Melainkan Allah menyebut kota kebanggaan mereka sebagai kota penuh utang darah (1-3) & bangsa Israel dipandang Allah sebagai kaum yang tercemari oleh kenajisan dan kekejian.
– Dengan sengaja umat Allah meniru dan melakukan semua gaya hidup bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Walau telah dihukum & dibuang ke bangsa lain, mereka tidak mau bertobat melainkan semakin bejat. Perilaku mereka dilukiskan dengan kotoran logam (sanga) yang tiada gunanya selain dilebur sampai lenyap (14-18).
– Ketidakbenaran juga melanda para pemimpin (25-28) & umat-Nya (29), sehingga Allah tidak menemukan seorang pun yang berusaha menuntun umatNya kepada pertobatan.
– Kebenaran firman-Nya hari ini mengingatkan kita & para pemimpin agar tidak terlena dengan pandangan zaman kini bahwa dosa itu wajar, dapat dimaklumi, dan dilakukan oleh semua orang. Menganggap bahwa prinsip hidup kudus telah usang akan berakibat hancurnya sebuah komunitas.
– Sebagai konsekuensinya, geram dan api murka Allah akan ditimpakan kepada umat Israel yang jahat dan tidak mau bertobat (19-31).
– Jadikanlah hidup kita berguna bagi Allah! Hidup dalam dosa hanya akan membawa kita pada kesia-siaan semata. Hidup kita seharusnya menyembah Tuhan yang kudus dengan cara menjalani hidup kudus, tidak mengumbar nafsu, menjalankan apa yang benar serta bertekad memuliakan Tuhan dalam segala hal.