– Banyak orang yang percaya kepada Yesus karena melihat perbuatanNya yang ajaib & mendengar perkataanNya yang mengandung kuasa & kebenaran. Namun sayang, kepercayaan mereka baru sebatas pengetahuan dan belum ada komitmen. Jika mereka sungguh percaya & memercayakan diri kepada Tuhan Yesus barulah mereka bisa merdeka dari dosa.
– Berdasarkan pemahaman fakta jati diri mereka sebagai keturunan Abraham, mereka memprotes ucapan Yesus bahwa mereka perlu kebenaran yang memerdekakan, karena anggapan meski dijajah Roma mereka tetap merasa merdeka. Namun, yang Yesus maksud adalah penjajahan dosa yang tidak dapat dilawan dengan cara apa pun termasuk dengan keyakinan jati diri.
– Dosa membuat siapa pun tak terkecuali orang Yahudi sejati menjadi terasing dari Allah. Hanya Yesus yang dapat memberi mereka hubungan serasi dengan Allah & menjadikan mereka anak-anak Abraham.
– Bukti bahwa mereka belum sungguh-sungguh percaya kepada Yesus adalah mereka hendak membunuh Yesus (37). Itu bukan pekerjaan kebenaran melainkan pekerjaan dosa (39-40). Mereka bukan anak-anak Allah karena kasih Allah tidak ada pada mereka (42-43).
– Jika mereka anak Allah, mereka pasti mengasihi Allah dan mengasihi Yesus. Faktanya mereka memiliki tanda-tanda pekerjaan Iblis, yaitu keegoisan, kebencian, iri hati, hasrat membunuh, & mendustai diri sendiri (44-46). Mereka adalah anak-anak Iblis! Terlebih lagi, sesudah Yesus membukakan semua fakta ini mereka tetap tidak percaya dan tidak mendengarkan firman-Nya (46-49).
– Menjadi Kristen berarti harus memercayakan diri penuh kepada Yesus yang diutus Allah untuk memerdekakan kita dari dosa. Berkeras pada keinginan, pengertian, dan cara kita sendiri membuktikan kita masih menjadi hamba dosa, milik Iblis. Siapa menjadi milik Yesus, pasti mengasihi Allah, Yesus & sesamanya serta mau taat pada firman-Nya. Siapakah “bapa” kita sesungguhnya, Allah atau Iblis, akan tampak dari perbuatan-perbuatan kita!
– Tuhan Yesus secara tegas mengklaim diriNya sebagai Allah yang kekal (58). Tapi sungguh menyedihkan bahwa orang-orang yang mulai menjadi pengikutNya berbalik ingin membunuh Yesus karena ketidakpercayaan, ketidaksungguhan dan kekerasan hati mereka(59).
– Sikap tidak percaya bahkan menghujat Yesus yang ditunjukkan oleh para musuh-Nya menunjukkan mereka tidak menghormati Allah Bapa karena mereka menolak kesaksian Bapa akan Tuhan Yesus. Untuk mereka, maut menanti karena mereka menolak Yesus sebagai Allah!
– Kita yang sudah mengaku Tuhan Yesus sebagai Allah dan taat pada firman-Nya, harus tetap setia mengabdi kepada-Nya. Yesus telah ada, bahkan sebelum segala sesuatu diciptakan & tidak pernah ada sesaat pun Dia tidak ada (58). Namun sebagai keturunan Abraham, banyak orang yang masih tetap tidak percaya karena sejak awal mereka telah menolak Dia, bahkan ingin melempariNya dengan batu.
– Banyak orang yang terus menolak serta menyerang Yesus & berita Injil karena mereka terus mengeraskan hati. Adakah kita prihatin atas sikap mereka? Kiranya kasih karunia Tuhan menjamah hati & hidup mereka!