Pembacaan Alkitab Tgl 22 Mei 2019

Yoel 12

– Nabi Yoel mengajak kita untuk memaknai setiap bencana atau krisis dengan doa dan keprihatinan dengan seruan untuk bangun dan meratap seraya bertanya, “Apa suara Tuhan yang hendak diperdengarkan buat bangsa kita?” Kiranya kita belajar untuk selalu peka mendengar suara Tuhan di balik tiap bencana yang terjadi.

– Semoga kita juga diberi keberanian untuk mewartakan suara Tuhan agar bangsa ini dapat belajar dari bencana & bertobat dari dosa-dosanya.

– Yoel mengingatkan bahwa hari Tuhan sudah dekat. Suatu kengerian besar akan terjadi (1-4). Suatu bencana akan terulang kembali, tidak ada seorang pun yang dapat menyangkanya, baik orang yang sadar maupun orang yang mabuk oleh anggur (5-7). Semua orang secara pribadi akan merasakan duka karena bencana itu tidak menyisakan apa pun, termasuk apa yang ada di rumah Allah (6-9).

– Bencana ini menghantam semua orang, termasuk para pemilik ladang yang berjerih payah menanami ladangnya. Pada waktu itu, tanah yang sebagai simbol berkat akan berubah menjadi kutukan karena tidak ada apa pun yang dihasilkannya (10-12). Akibatnya, tidak ada yang dapat dilakukan manusia.

– Dalam keputusasaan, mereka hanya mampu berseru kepada Allah, menggerakkan umat Allah & imam untuk berteriak memohon pertolongan-Nya dalam sikap perkabungan dan ritus (13-14). Betapa mengerikannya bencana itu.

– Berbagai malapetaka yang menimpa umat Allah menunjukkan bahwa hari Tuhan sudah dekat (15-18). Peristiwa demi peristiwa yang terjadi pada bangsa Indonesia, dari krisis ekonomi, politik bahkan moral, janganlah hanya menjadi catatan sejarah pada masa kini. Semua itu harus menjadi peringatan, agar umat Allah di Indonesia sepenuhnya berserah pada-Nya & bangsa ini meninggikan kebenaran.

– Lewat peristiwa bencana yang terjadi, manusia baru sadar pentingnya bergantung penuh kepada Allah. Sebagai orang Kristen apakah reaksi kita di tengah krisis? Apakah berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia membuat kita senantiasa ingat pada Tuhan, sebagai sumber penolong yang melepaskan kita dari bencana itu?

– Renungkan: Meski tidak semua bencana adalah hukuman Tuhan, orang Kristen patut bertanya apa pesan Tuhan lewat bencana tersebut.

– Yoel menyerukan pertobatan sejati kepada bangsa Israel. Tulah belalang & bencana kelaparan terjadi karena dosa mereka. Bangsa Israel perlu datang pada Allah dengan meratap, berpuasa, & tersungkur di hadapan-Nya.

– Firman Allah berkata, “Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu.” Pada masa itu, mengoyakkan pakaian adalah ungkapan sebuah penyesalan atau kesedihan. Namun, Allah menginginkan hati merekalah yang dikoyakkan hingga hancur, karena IA menghendaki pertobatan sejati yang lahir dari hati yang sungguh-sungguh.

– Sesungguhnya Allah selalu menghendaki yang terbaik bagi manusia berdasarkan kebenaran-Nya. Dosa selalu membuat hati Allah sedih dan hancur karena dosa merusak relasi kita dengan-Nya.

– Namun, Allah berlimpah kasih dan selalu memberikan pengampunan & memampukan kita memiliki relasi yang kudus dengan-Nya. Tuhan rindu kita rela mengakui dosa-dosa kita kepadaNya & menerima pengampunanNya, agar kemudian kita dapat mengasihi dan melayani-Nya dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan kita.

– Apa pun yang perlu kita ungkapkan kepada Tuhan hari ini, nyatakanlah kepada-Nya dengan ketulusan hati. Mari kita mengakui keberdosaan kita & memohon pengampunanNya serta terus hidup melekat kepada-Nya.

– PERTOBATAN SEJATI AKAN MENGHASILKAN HATI YANG MENGASIHI ALLAH DAN PERILAKU YANG MENYENANGKAN HATI-NYA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *