– Yehezkiel mendapat perintah dari Allah untuk membagi-bagi tanah di antara suku-suku Israel menjadi milik pusaka mereka (29). Dan di tengah-tengah mereka terletak tempat kudus Tuhan, yaitu sebuah kota yang dikhususkan buat Tuhan yang dikelilingi tembok dengan 12 pintu berdasarkan jumlah suku Israel dan diberi nama sesuai dengan suku-suku Israel(31). Hal ini menunjukkan setiap mereka memiliki hak yang sama atas kota ini.
– Posisi tempat kudus Tuhan yang berada di tengah bangsa Israel menunjukkan Allah menjadi sentral umat-Nya & dapat dicapai oleh mereka dari 12 pintu yang ada. Dan nama kota yang baru tersebut adalah “TUHAN HADIR DI SITU” menunjukkan keberadaan Allah yang berada di tengah umat-Nya. Nama baru itu merefleksikan kehadiran Allah di tengah-tengah umat- Nya di kota “sekular”, tempat bekerja dan bertani, tempat interaksi sosial berbagai lapisan masyarakat.
– Keberadaan & kehadiran Allah dalam kehidupan setiap orang percaya merupakan penggenapan dari kitab Yehezkiel. ALLAH HADIR DI SETIAP HATI ORANG PERCAYA DAN ALLAH MENJADI SENTRAL DARI KEHIDUPAN ORANG PERCAYA.
– Kehadiran Allah dalam hati orang percaya menunjukkan tidak ada pembatas lagi antara Allah dengan orang percaya. Kematian Yesus di kayu salib menghancurkan pembatas tersebut.
– TUHAN HADIR DI SITU” artinya “TUHAN HADIR DI HATI ORANG PERCAYA”. Oleh karena itu, maka kita harus menjaga tubuh & hidup untuk tetap kudus supaya Allah tetap hadir. TETAP KUDUS artinya hidup dalam kekudusan. Percayalah bahwa kehadiran Allah yang membawa pemulihan, kelepasan dan janji-janjiNya yang digenapi akan dialami oleh kita sebagai orang percaya.
– Allah ingin hadir bukan hanya di Bait Suci-Nya, tetapi juga dalam hidup kita sehari-hari. Kehadiran Allah akan mengubah sebuah kota sekular yang ada dalam hidup kita yang lama menjadi kota baru (hidup baru) yang mempermuliakan nama-Nya.