– Daniel kembali mendapat penglihatan dari Tuhan. Penglihatan Daniel kali ini membuatnya gelisah, lelah, dan akhirnya jatuh sakit. Penglihatan itu mungkin begitu membebani hatinya. Meskipun telah mendapatkan penjelasan dari malaikat Gabriel, ia tidak dapat memahami penglihatan itu sepenuhnya.
– Demikian juga kita mungkin tidak sepenuhnya mengerti akan arti dari penglihatan itu. Tapi hal ini untuk mengingatkan kita sebagai orang beriman tentang sepak terjang si jahat, yang terus berupaya menghancurkan hidup kita.
– Namun masa depan kita tetap berada di dalam kendali Allah. Kemenangan awalnya seolah berpihak pada si jahat, tetapi pada akhirnya Tuhan akan menghancurkan musuhNya (8:25).
– Kisah orang beriman & orang benar yang mengalami penindasan bukanlah cerita baru lagi buat kita. Mungkin saat ini pun banyak di antara kita yang tengah mengalami penderitaan karena iman Namun, kita akan memperoleh penghiburan ketika menyadari bahwa semua itu terjadi atas sepengetahuan Tuhan. Bila kita mengalami penindasan atau penderitaan karena iman, Allah tetap memegang kendali. Peristiwa yang semula tampak buruk itu pada akhirnya akan mendatangkan kemuliaan bagi-Nya dan kebaikan bagi umat-Nya.
– Kadang hati kita bisa galau kala menatap masa depan. Memang manusiawi, karena kita sama sekali tidak tahu apa yang bakal terjadi pada masa depan kita, baik bagi kehidupan pribadi maupun kehidupan bergereja dan bernegara. Ketidaktahuan itu bisa jadi memunculkan rasa gelisah, takut, dan khawatir.
– Mencari makna atas sebuah peristiwa dalam hidup terkadang sangat melelahkan. Saat mengalami kondisi seperti itu kita membutuhkan dukungan orang lain yang dapat kita percaya dan kekuatan dari Allah.
– Karena itu, carilah Tuhan maka IA akan menghadirkan utusan yang akan menjadi “malaikat penolong” untuk mendampingi, menopang & meneguhkan kita.
– Daniel prihatin atas nasib bangsanya yang mengalami penderitaan sekian lama karena mereka harus menjadi bangsa buangan di negeri Babel. Dia berharap penderitaan itu segera berakhir & tidak ingin bangsanya terus-menerus sengsara, seolah tidak ada masa depan bagi mereka.
– Itulah sebabnya Daniel berdoa dan memohon, sambil berpuasa & mengenakan kain kabung serta abu (9:3). Tuhan menjawab doa Daniel melalui malaikat Gabriel yang menjelaskan bahwa akan ada 70×7 masa, di mana Allah akan menggenapkan rencanaNya memulihkan Israel (21-27). Adanya ‘masa’ menunjukkan bahwa Allah sangat berdaulat terhadap kehidupan umatNya. Dia mendisiplin mereka agar sadar atas dosa-dosanya dan berbalik kepada Allah.
– Mungkin situasi yang sama juga terjadi dan melanda kehidupan kita. Penderitaan datang silih berganti sehingga iman dan pengharapan kita menjadi down & luntur. Tapi hal itu jangan sampai karena Tuhan sudah tidak peduli dan meninggalkan kita.
– Ada saatnya hal ini diizinkan Tuhan sebagai bagian dari proses pendewasaan iman, juga agar kita selalu mengoreksi diri apakah kita tidak lagi hidup dalam ketaatan.
– Oleh sebab itu jangan pernah menyerah pada keadaan, justru dalam kondisi sulit kita harus terus mencari Dia, seperti yang dilakukan Daniel.
Masa depan dan pengharapan itu benar-benar ada bagi orang-orang yang sungguh-sungguh mau mencari Tuhan!