Pembacaan Alkitab Tgl 27 Agustus 2019

Lukas 18:1-14

– Yesus menceritakan suatu perumpamaan tentang janda yang gigih & hakim yang tidak benar (2-8). Melalui perumpamaan ini, hikmah yang ingin diajarkan Yesus kepada para pengikut-Nya sangatlah jelas: “Teruslah berdoa dengan tidak jemu-jemu.”

– Doa bukanlah alat untuk memaksa Allah agar Dia melakukan apa yang kita inginkan. Doa merupakan suatu proses untuk menyadari kuasa & rencana-Nya atas hidup kita. Melalui doa, kita menyerahkan hidup dan keadaan kita kepada Tuhan & mempercayai-Nya untuk bertindak menurut waktu dan cara-Nya.

– Pada saat kita mengandalkan anugerah Allah, tidak hanya untuk jawaban dari permohonan kita tetapi juga untuk prosesnya, kita dapat selalu datang kepada Tuhan melalui doa, dengan mempercayai hikmat dan kepedulian-Nya bagi kita. Dorongan yang diberikan Tuhan untuk kita sangatlah jelas: Teruslah berdoa dengan tidak jemu-jemu! Karena DOA sanggup mengubah segalanya sesuai dengan waktu, kedaulatan & kehendak Tuhan atas kita.

– Orang Farisi dalam perumpamaan Yesus merasa diri benar karena memiliki kedudukan terhormat dalam masyarakat (11). Ia juga berupaya melakukan aktivitas keagamaan dengan ketat (12). Ia mengira dirinya diterima Allah. Padahal, ia sama saja dengan pemungut cukai: sama-sama berdosa & tidak layak di hadapan Allah yang kudus. Sedangkan pemungut cukai itu dibenarkan Yesus karena tidak membenarkan diri, melainkan memiliki hati yang hancur ketika datang ke hadapan Allah.

– Manusia sering ada kecenderungan merasa diri lebih baik dari orang lain. Paling parah jika sikap ini berkaitan dengan dosa. Merasa diri lebih baik dari sesama itu sikap yang arogan. Sikap ini merintangi kita menghampiri hadirat Tuhan. Kita akan sulit mengucap syukur atas anugerah pengampunan & pengurbanan Tuhan Yesus, seolah kekudusan dapat kita peroleh melalui aktivitas ibadah & perbuatan baik.

– Sebaliknya, Tuhan berkenan akan ibadah kita bila kita menghampiri-Nya dengan kerendahan hati, dengan menyadari bahwa hanya oleh anugerah-Nya kita dapat dikuduskan. Hampirilah hadiratNya dengan kerendahan hati, dan biarlah anugerahNya yang menguduskan kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *