– Tangisan adalah respons alami terhadap penderitaan, dan sekaligus kemampuan berempati. Manusia dapat menangis karena kesakitan, kehilangan, ancaman, sukacita, dan lain-lain. Namun, kesedihan adalah penyebab utama mengapa manusia menangis. Tuhan Yesus pun menangis.
– Ada perbedaan antara tangisan Maria-Marta dan tangisan Yesus. Maria dan Marta menangis karena kehilangan saudaranya & merasa Tuhan Yesus terlambat datang sehingga Lazarus meninggal.
– Tangisan Yesus membuktikan bahwa Dia adalah 100% manusia yang mampu merasakan kesedihan Maria dan Marta. Namun, berbeda dengan tangisan manusia, tangisan Yesus adalah lambang kesedihanNya sebagai Tuhan karena Dia ingin manusia belajar percaya bahwa IA sanggup melakukan mukjizat (15, 25, 40, 42).
– Adakah yang kita tangisi hari ini? Ketika kita menangis karena merasa pertolongan Tuhan terlambat & keadaan tidak sesuai dengan yang kita harapkan, ingatlah Tuhan juga ikut menangis untuk kebaikan kita. Dia ingin kita belajar percaya dan berserah pada-Nya. Dia ingin kita terus bertumbuh di dalam iman sehingga kita dapat semakin serupa dengan Dia. Hapuslah air mata dan katakan pada Tuhan, “Ya Tuhan, aku percaya pada-Mu dan aku mau berjalan kembali bersama-Mu.”
– Doa Yesus merupakan salah satu penanda kedekatan & komunikasi yang intens di antara Sang Anak dengan BapaNya(41-42). Namun, yang paling penting, kedekatan ini juga dibuktikan dengan kebangkitan Lazarus. Panggilan Yesus berkuasa untuk membangkitkan Lazarus yang telah mati 4 hari!
– Kebangkitan Lazarus sebenarnya adalah salah satu dari serangkaian tanda mukjizat yang diperbuat Yesus, yang semuanya bertujuan untuk membuat orang-orang yang melihat Yesus, & juga kita percaya kepada Yesus sebagai Sang Anak yang diutus Bapa.
– Dari setiap tanda yang terjadi, kita ditantang untuk memilih: percaya bahwa Yesus adalah Sang Anak, sang kebangkitan & hidup, atau tidak. Jika kita hanya menaruh “percaya” pada mukjizat-Nya, & percaya bukan Dia yang berkuasa melakukan mukjizat itu, kita justru rugi. Itu sama saja dengan menolak otoritas & kuasa Dia, Sang Pemberi hidup yang telah membangkitkan Lazarus.
– Kita sering terjebak untuk mencari kepuasan kita, & bukan mencari kemuliaan Allah. Padahal, hanya dengan berserah & mengakui kemuliaan Allah saja, tidak ada yang mustahil bagi Allah di dalam kehidupan kita.
– Kristus menonjol di antara orang-orang Yahudi karena Dia mengadakan banyak mujizat seperti menyembuhkan orang sakit, bahkan membangkitkan orang mati. Secara pengajaran, apa yang Kristus ajarkan tentang Kerajaan Allah pun benar, namun semua itu sangat mengganggu kenyamanan para imam kepala & orang-orang Farisi. Mereka merasa terancam dengan kepopuleran Yesus. Mereka sudah melakukan segala cara untuk menjatuhkan Yesus, tapi selalu gagal. Rakyat malah semakin banyak mengikut Yesus. Itulah sebabnya mereka sepakat membunuh Yesus (53).
– Jika Yesus yang sempurna saja dibenci, bahkan hendak dibunuh, kita sebgai pengikut Yesus hendaknya tidak usah kaget jika kita pun ditekan habis-habisan saat berbuat benar & menonjol. Jika saat ini kita mengalami berbagai tekanan karena menonjol dalam hal yang baik & benar, jangan pernah berhenti untuk terus menghasilkan hal-hal yang terbaik.
– Setiap tekanan dan ketidaknyamanan hidup yang datang dari orang lain yang harus kita alami karena prestasi atau perbuatan benar kita, justru membuat kita makin tangguh & dewasa secara rohani. Mereka yang memusuhi kita sebetulnya memuji kita dengan cara yang salah. Mereka iri & benci itu wajar, karena keburukan mereka nampak saat kita menonjol. Tetap rendah hati & selalu lakukan apa yang benar sesuai firman Tuhan. TEKANAN ITU BAIK KARENA MEMBUAT KITA MAKIN TANGGUH & DEWASA.