Mazmur 133, 106, 107
– Mazmur 133 melukiskan keindahan kasih kepada sesama saudara. Kasih Allah yang sudah dialami menjadi kekuatan bagi komunitas anak-anak Allah untuk dapat saling mengasihi dan juga belajar mengasihi sesama yang belum menjadi komunitas umat Allah.
– Komunitas persaudaraan kasih adalah hal yang menyenangkan Allah sehingga Dia akan mencurahkan berkatNya yang limpah, yang pasti akan dialami dan dinikmati umatNya, yang berwujud dalam tindakan saling mengasihi dan saling memberkati!
– Seperti embun yang turun dari Hermon sampai ke Sion, menggambarkan keajaiban berkat Tuhan mengingat kedua bukit itu terpisah jauh
secara geografis. Maka kelimpahan berkat ini secara ajaib akan menyeberang dari komunitas umat Tuhan kepada sesama yang di luar komunitas.
– Bila kita termasuk dalam komunitas persaudaraan karena kasih, pastilah kasih Allah juga akan mengalir melalui kita kepada sesama manusia di luar sana! Wujud kasih itu ialah kita berani berbagi berkat Allah kepada mereka, menyaksikan Injil dan mengasihi jiwa mereka yang terhilang, sama seperti kita mengasihi dan berbagi berkat kepada sesama saudara kita di dalam Tuhan!
– Tuhan menghendaki kita hidup rukun dan dalam damai, selalu mengingat-ingat kebaikan Tuhan. Seringkali sulit bagi kita melupakan pengalaman-pengalaman buruk yang terjadi dalam hidup ini, kita menjadi marah kepada Tuhan dan mengatakan bahwa Tuhan tidak adil. Sebaliknya kebaikan, keberhasilan, kesembuhan dan hal-hal baik yang kita terima dari Tuhan justru mudah kita lupakan dan tidak kita ingat.
– Inilah yang dilakukan bangsa Israel, mereka lupa akan pertolongan dan kebaikan Tuhan, di mana selama berada di padang gurun Tuhan memelihara mereka dengan caraNya yang heran dan ajaib. Namun begitu mudahnya bangsa Israel melupakan perbuatan Tuhan itu.
– MELUPAKAN ALLAH adalah AWAL dari KEMUNDURAN dalam Kehidupan Umat TUHAN. Ketika Allah dilupakan, apalagi dengan sengaja, sebenarnya kehidupan umat Allah ada dalam bahaya besar. Bukankah semua yang terjadi dalam hidup kita adalah karena kemurahan dan kebaikanNya? Masakan kita tega melupakan Allah, yang sudah begitu baik dalam hidup kita? Mari kita memperbaharui komitmen di hadapanNya. Orang lain boleh melupakan Allah, tetapi jangan sampai kita melupakan Dia.
– Mazmur 107 memberikan suatu gambaran indah tentang bagaimana Allah mengizinkan suatu badai menerpa kita dan kemudian menyediakan pertolongan bagi kita untuk mengarungi badai tersebut.
– Sikap yang tepat adalah mempercayai Allah untuk memperoleh tuntunan di masa sulit. Banyak contoh dalam Alkitab tentang tokoh-tokoh yang menggunakan masalah mereka sebagai kesempatan untuk menunjukkan iman dan mengalami anugerah, pemeliharaan dan penyelamatan dari Allah.
– Badai hidup memang tidak terelakkan. Meski reaksi awal kita mungkin adalah lari dari masalah, kita dapat memohon kepada Allah untuk mengajarkan kita bagaimana mempercayaiNya dan memandu kita dalam mengarungi badai hidup.
– Renungan hari ini mengajar kita untuk senantiasa mengingat-ingat kebaikan Tuhan setiap saat. Jika saat ini kita berhasil dan diberkati dengan materi yang melimpah, tubuh sehat, keluarga utuh dan sebagainya, itu semua karena anugerahNya semata, bukan karena kuat dan gagah kita. Oleh karena itu jangan ada seorang pun dari kita yang memegahkan diri atas hidupnya, tetapi biarlah kita bermegah hanya di dalam Tuhan saja.