Pembacaan Alkitab Tgl 4 September 2018

Mazmur 222324

Mazmur 22 disebut juga sebagai “Mazmur Salib” karena melukiskan beratnya penderitaan seseorang seperti penderitaan Kristus. Walaupun pada awalnya pemazmur mempertanyakan kehadiran Tuhan dalam penderitaannya yang berat itu, namun imannya tidak goyah diterjang beratnya penderitaan. Ia berjuang dengan iman sehingga tetap memiliki pengharapan, bukan keputusasaan.

Relasi yang intim dengan Tuhan memiliki kuasa yang besar. Jika kita telah memiliki iman, maka kita tidak lagi menjadi orang-orang yang mau menyerah kepada keadaan yang membuat kita putus asa, takut dan bimbang. Tapi kita tetap percaya dan selalu berharap bahwa tidak ada doa yang sia-sia tanpa jawaban, yang ada adalah Tuhan memiliki jawaban yang terbaik bagi orang-orang yang dikasihiNya.

– Dalam situasi apapun biarlah kita tetap melekat dengan kasih Kristus. Kita jadikan Tuhan sebagai sumber kehidupan dan kekuatan sepanjang hidup kita.

Mazmur 23 menunjukkan kebaikan, perlindungan, pemeliharaan Tuhan atas umatNya melalui hubungan antara seorang gembala dengan domba-dombanya. Ada benang merah yang sangat indah ketika Daud mengakui bahwa Allah adalah Gembala, dan Tuhan Yesus mengatakan bahwa Akulah Gembala yang baik.

Hidup orang-orang percaya digembalakan oleh Tuhan. Namun kita harus ingat bahwa ada banyak gembala-gembala penyesat dalam hidup ini yang mungkin akan menawarkan kita keselamatan dan kehidupan semu, semuanya itu akan menuntun kita kepada kebinasaan seperti domba-domba yang dituntun ke rumah pemotongan.

Hanya ada 1 Gembala Agung yang memberikan kita keselamatan, kehidupan dan menuntun kepada jalan yang benar yaitu Tuhan Yesus Kristus yang akan menggembalakan kita sampai kepada Rumah Tuhan.

Mazmur 24 tidak dibuat khusus untuk ibadah, tetapi merupakan refleksi khusus dari Daud terhadap peristiwa pemindahan tabut perjanjian dari rumah Obed Edom ke Yerusalem. Mazmur ini merupakan pengingat apakah kehadiran kita di rumah ibadah layak atau tidak.

– Pemazmur menjelaskan syarat seseorang yang dapat mendekati hadirat Tuhan yaitu ia yang bersih tangannya dan memiliki hati yang murni.

– Di dunia yang telah dicemari oleh dosa ini, TIDAK ADA seorangpun yang memiliki kemurnian hati seperti itu! Sebenarnya tidak ada satupun manusia di bumi ini yang dapat menghadap Bapa. Syukur kepada Tuhan, kita akhirnya dapat menghadap takhta Allah bukan karena siapa kita melainkan karena Kristus telah mati untuk menanggung dosa-dosa kita.

– Melalui Kristuslah, kita sekarang bisa memiliki hubungan dengan Bapa Sorgawi. Suatu hari kelak, Tuhan Yesus Kristus akan datang sebagai Raja Kemuliaan dan Hakim. Pada saat itu, hanya orang-orang yang telah menjalankan kehidupan yang berkenan kepada-Nya sajalah yang berhak untuk masuk ke hadirat-Nya serta menikmati bait-Nya dalam kekekalan. Oleh karena itu, pastikanlah diri kita sudah menerima anugerah keselamatan yang mulia itu. Lalu, bagikanlah kabar baik itu kepada keluarga dan teman-teman kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *