– Pengalaman hidup orang percaya sangat dinamis, seperti yang terungkap waktu kita merenungkan mazmur 108. Dari pergumulan karena menghadapi masalah berubah menjadi syukur & sembah karena mendapat pertolongan Tuhan. Pengalaman tersebut membuahkan keyakinan iman & pengharapan. Keyakinan akan kebaikan & kemahakuasaan Tuhan selanjutnya menghasilkan keberanian untuk meminta pertolongan tatkala masalah kembali menimpa.
– Apa pun masalah yang kita hadapi, ingatlah bahwa kasih setia Tuhan tidak pernah berubah & selalu menjadi andalan umat-Nya dalam menghadapi masalah apa pun dalam kehidupan ini. Tanpa kasih setia Allah, sulit rasanya bagi kita merasakan penyertaan & pemeliharaan-Nya. Sekali lagi bersyukurlah kepada Allah!
– Dalam mazmur 109, Pemazmur mengajukan permohonan kepada Tuhan agar Tuhan membela dirinya yang sedang difitnah. Ironi sekali bahwa pelaku fitnah adalah orang-orang yang dilayani & dikasihi pemazmur (4-5). Tujuan mereka memfitnah sangat jahat, yaitu untuk menghancurkan hidup si pemazmur habis-habisan (6-14). Pemazmur berharap keadilan Allah ditegakkan. Allah yang adil yang akan mmbalaskan kepada orang jahat sepadan dengan kejahatannya.
– Fitnah adalah cara dunia menghancurkan karakter & hidup seseorang. Namun cara surga adalah kasih & pengampunan. Kita harus percaya keadilan Allah pasti ditegakkan. Namun, kita lebih harus meyakini justru keadilan Allah untuk semua orang berdosa sudah ditegakkan melalui kematian Kristus. Dia sudah menanggung hukuman setimpal dosa-dosa manusia.
– Maka marilah kita mendoakan para pemfitnah agar kasih Allah menundukkan mereka kepada Kristus. Jadikan fitnahan orang sebagai sarana untuk mengasah kita memiliki karakter seperti Kristus. Dengan demikian, hidup kita dapat memuliakan Tuhan & menjadi daya tarik bagi orang lain untuk mengenal Injil Kristus.
– Mazmur 110 berbicara tentang Mesias yang dinubuatkan & dijanjikan oleh Allah bagi manusia. Gambaran yang Daud berikan masih bersifat bayang-bayang di masa lalu tentang masa yang akan datang. Tapi cepat atau lambat janji Allah pasti digenapi.
– Dalam janji-Nya, kita menemukan harapan & kekuatan untuk teguh menjalani kehidupan, sekalipun dihadang oleh hujan, badai & berbagai persoalan. Apapun masalahnya, hendaknya kita tidak putus asa terhadap janji Allah. Jangan biarkan kesulitan menjadi hambatan bagi kita membuktikan terwujudnya janji-Nya dalam kehidupan kita. Mari menyembah Dia karena karya-Nya membuat kita yang percaya beroleh kepastian keselamatan & pengharapan.