Pembacaan Alkitab Tgl 12 Desember 2018

1 Raja-raja 1213

– Karena Rehabeam tidak mau mendengarkan nasihat para tua-tua & lebih memilih mendengar nasehat dari orang-orang muda sehingga menyulut pemberontakan di Israel.

– Para tua-tua menasihatkan Rehabeam untuk menjadi raja sesuai dengan cara Tuhan, tetapi orang-orang muda itu menasihatkan Rehabeam untuk menjadi raja sesuai dengan cara dunia. Cara Tuhan adalah raja yang menjadi pelayan, gembala yang merawat para domba. Cara dunia adalah raja yang menundukkan semua orang di sekitarnya, pemimpin yang mengandalkan kekuatan senjata dan kekerasan.

– Dan karena Rehabeam lebih memilih untuk menjadi raja seperti cara dunia ini, maka pemberontakan & perpecahan pun terjadi.

– Raja/ Pemimpin yang baik adalah raja yang mendedikasikan hidup untuk berjuang demi orang lain. Terkadang cara Tuhan adalah cara yang kurang populer. Kadang sulit di mengerti karena berkonflik dengan kebiasaan dunia. Tetapi marilah kita belajar untuk melihat cara Tuhan di atas cara kita, dan jalan Tuhan di atas jalan kita.

– Sebagai pemimpin baru, Yerobeam merasa perlu memperkuat posisinya di hadapan rakyat. Ia tahu bahwa bangsa Israel tunduk pada hukum Musa dan berkewajiban untuk mempersembahkan korban di rumah Tuhan di Yerusalem. Yerobeam khawatir terhadap implikasi politis jika rakyat harus melakukan perjalanan tahunan ke Yerusalem (27). Bisa-bisa mereka berbalik arah, ingin kembali berada di bawah pemerintahan Rehabeam dan kemudian membinasakan dirinya. Maka untuk mengantisipasi semua yang dia khawatirkan, ia membuat 2 anak lembu jantan dari emas & menempatkannya di Betel serta Dan(28-29). Dengan demikian, Yerobeam tidak percaya janji Tuhan sepenuhnya & tidak mau taat kepada Allah, ia menggantikan penyembahan kepada Allah yang benar menjadi ibadah kepada Baal. Yerobeam menjadi contoh pemimpin yang memanfaatkan agama bagi kepentingan politiknya & tidak menghargai firman Tuhan.

– Kisah Yerobeam menjadi pelajaran bagi kita. Jangan sampai kita mengutamakan kepentingan-kepentingan kita di atas kebenaran firman Allah. Yang kita harus utamakan senantiasa adalah kehendak Tuhan, bukan kepentingan kita. Dengan cara itu, Yerobeam telah membuat seluruh rakyatnya berdosa.

– Seorang Abdi Allah diutus untuk mengingatkan Yerobeam karena telah menyimpang dari tujuan semulanya. Namun, Yerobeam tidak mau berubah & tetap dalam kesalahannya, bahkan berupaya menyogok abdi Allah. Kisah Yerobeam masih terjadi hingga hari ini. Tak sedikit orang yang mengakui kemahakuasaan Allah, tetapi tetap saja menolak Allah menjadi Tuhan atas dirinya.

– Kitab Raja-raja memberikan kesaksian betapa firman Tuhan itu “ya dan amin”*. Karena ketidaktaatannya terhadap perintah Allah, maka abdi Allah itu harus menerima akibat diserang & diterkam singa. Itulah yang dialami oleh “abdi Allah yang datang dari Yehuda” dalam bacaan kita.

– Namun, sebenarnya pelanggaran yang berakibat fatal itu akibat keegoisan seorang nabi senior. Demi memenuhi sekadar keinginan untuk ditemani, ia berbohong. Bohong yang menghadirkan celaka kepada juniornya.

– Kebohongan, baik yang serius maupun yang kecil sepele, harus diwaspadai. Terutama bohong yang lahir dari keinginan egois demi memenuhi kepentingan dan keuntungan sendiri. Selain bisa merugikan diri sendiri, orang lain pun bisa celaka karenanya. Termasuk orang-orang yang kita sayangi.

– Orang berdosa sering kali tidak menyadari dalamnya dosa yang dilakukannya. Nabi tua ini tidak sadar bahwa dia sedang meragukan firman Tuhan. Panggilan sebagai abdi Allah adalah taat kepada Allah tanpa syarat, hanya boleh menaati perintah langsung dari Allah saja. Yang penting bagi Allah adalah ketaatan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *