– Kita sudah mengikuti kisah Raja Ahab dengan segala pemberontakannya terhadap Tuhan. Walau begitu kita mendapati Tuhan tetap menyodorkan pertolongan yang luar biasa & pengampunanNya.
– Sesungguhnya inilah prototipe kisah penyelamatan manusia. Tuhan menyelamatkan bukan karena kita layak mendapatkan bantuan-Nya, juga bukan karena Dia wajib membantu kita, tetapi IA menolong kita karena kasih & kedaulatanNya.
– Israel saat itu sedang dalam keadaan lemah, tak berdaya & putus asa. Mereka telah dipermalukan oleh lawan. Tuhan lalu mengutus seorang nabi untuk memberikan titik terang di tengah kelamnya pengharapan mereka. Tuhan berbelas kasihan kepada mereka. Tuhan kemudian memberi kekuatan & kemenangan.
– Kita bersyukur bahwa Tuhan begitu mengasihi kita & turut campur tangan menebus & memberikan keselamatan kepada kita di saat kita berada dalam titik terendah kehidupan kita. Tuhan menolong karena ingin menyatakan kuasa-Nya yang besar atas bangsa-bangsa di dunia. Tdk ada bangsa yang dapat bertahan di hadapanNya jika bukan karena izinNya. Tidak ada pasukan sebesar apa pun dapat meraih kemenangan jika bukan karena rancanganNya.
– Tuhan adalah Allah yang menunjukkan kuasa-Nya di tengah-tengah kelemahan manusia, & kuasa-Nya menjadi nyata di tengah-tengah kelemahan kita.
– Tuhan adalah Allah yang mengingat janji-Nya dengan Israel meskipun bangsa ini berkali-kali menyakiti hatiNya. Tuhan menyatakan keadilan, kesucian, & murkaNya hanya setelah Dia menunjukkan kesabaran yang panjang terlebih dahulu. Jika Israel dihukum oleh Tuhan, maka boleh dipastikan bahwa telah ada momen kesabaran Tuhan yang panjang yang telah diabaikan oleh Israel.
– Tuhan memimpin Ahab menaklukkan Benhadad adalah supaya seluruh rakyat tahu bahwa Dialah Tuhan, lalu berbalik kepada Dia, menyembah Dia, dan mendapatkan pengampunan sejati. Tuhan masih memanggil Israel pulang di tengah-tengah segala kerusakan mereka.
– Selanjutnya dari kisah Ahab, suatu hari muncullah keinginan dalam hatinya untuk memiliki kebun anggur Nabot yang ada di samping istananya. Keinginan yang kuat itu membuatnya merasa harus memiliki kebun Nabot dan memberikan beberapa penawaran. Namun, Nabot tidak ingin menyerahkan kebunnya yang merupakan milik pusaka nenek moyangnya, sebagai wujud ketaatannya kepada perintah Tuhan.
– Karena penolakan Nabot Ahab kesal hati & gusar, bahkan berlaku seperti anak kecil yang merajuk & tidak mau makan lalu membiarkan dirinya dikontrol oleh sifat licik & keji istrinya Izebel.
– Tidak ada yang salah dengan mempunyai keinginan, tetapi banyak keinginan yang muncul karena nafsu & kecemburuan terhadap orang lain. Tidak semua keinginan akan terpenuhi karena belum tentu Tuhan berkenan atau orang lain mau memenuhi keinginan tersebut. Marilah menguasai hati kita sehingga kita tidak terjebak oleh keinginan-keinginan yang hanya demi memuaskan diri sendiri.
– Bersikaplah dewasa apabila keinginan itu tidak atau belum dapat terwujud saat ini. Serahkan keinginan kita kepada Tuhan & nantikanlah pimpinanNya. Betapa mengerikannya karena keserakahan Ahab, kelicikan Izebel & kerusakan moral & hati nurani masyarakat telah mencelakakan & menghancurkan diri orang lain.
– Ini juga adalah gambaran kehidupan pemimpin-pemimpin dan kelompok elit di zaman sekarang. Paradoks ini dapat menjadi cermin bagi orang Kristen masa kini. Hati-hatilah terhadap setiap keinginan yang timbul dalam hati. Kita harus dapat menguasai & mengontrolnya dengan cara Tuhan & juga belajar puas & merasa cukup terhadap apa pun yang kita miliki sekarang. Karena keinginan yang tidak terkontrol akan berbuahkan dosa yang dibenci oleh Allah. Kuasailah nafsu sebelum nafsu menguasai kita.