– Pengganti raja Yosafat adalah anak sulungnya, Yoram. Tidak seperti ayahnya atau Asa kakeknya yang hidup mengikut jalan Tuhan, Yoram melakukan apa yang jahat. Itulah penyebab kehancurannya.
– Penulis kitab Tawarikh mencatat bahwa faktor utama hancurnya suatu kerajaan atau orang adalah hidup yang tidak diperkenan oleh Tuhan. Saat hidup pribadi & keluarga tidak menjadi teladan bagi rakyat, maka semangat persatuan akan melemah.
– Pesan berulang dari kitab Tawarikh jelas, berkat Allah akan dicurahkan kepada mereka yang hidup benar di hadapan Tuhan, sedangkan kutuk bagi mereka yang hidup dalam kejahatan.
– Sebab itu, bijaklah dalam memilih & menentukan pilihan. Karena setiap pilihan akan mempengaruhi jalan hidup kita di masa yang akan datang.
– Orang yang menggunakan pedang akan mati oleh pedang. Lingkaran balas dendam hanya akan menimbulkan kekerasan yang tiada habisnya. Saat Ahazia mati dibunuh Yehu, Atalya bangkit membinasakan semua keturunan raja dari kaum Yehuda (22:9-10).
– Setelah mengetahui bahwa Yoas adalah pewaris satu-satunya takhta Daud yang selamat dari pembantaian Atalya, maka imam Yoyada juga memulai pemberontakan terhadap Atalya.
– Bila kekuasaan yang menjadi tujuan utama, maka kejahatan menjadi hal yang legal dilakukan. Perlu kita sadari bahwa kekuasaan selalu mengandung godaan penyalahgunaan kuasa demi kepentingan diri dan menindas kebenaran.
– Karena itu, setiap orang perlu menundukkan dirinya pada otoritas kebenaran Tuhan agar segala tindak tanduknya dapat dikekang. Dengan demikian, setiap penyelewengan kekuasaan akan langsung ditegur dan dikoreksi.
– Hukum Tuhan menata kehidupan umat agar berlangsung secara teratur dan beradab. Kasih kepada Allah & sesama adalah pemenuhan dari segala hukum.
– Kasih yang berkorban adalah teladan yang menghentikan siklus balas dendam. Belajarlah hidup damai dengan semua orang agar nama Tuhan dimuliakan.