Pembacaan Alkitab Tgl 3 Desember 2018

Pengkhotbah 12

– Pengkhotbah mengajak kita merenungkan secara mendalam arti hidup manusia dari mengamati berbagai peristiwa yang terjadi di bawah matahari (1:14), yang semuanya adalah sia-sia, yang berarti hampa, sesuatu yang tanpa bobot seperti angin.

– Bukan saja rutinitas hidup & peristiwa alam membuatnya menyimpulkan kesia-siaan hidup, menurutnya, semua kerja, kekayaan & hikmat yang diperoleh manusia pun sia-sia belaka.

– Pengkhotbah bukan meremehkan arti penciptaan Allah, akan tetapi ia ingin menghancurkan semua harapan palsu manusia pada dunia ini atau diri sendiri. Ia ingin menyadarkan kita bahwa segala sesuatu hanya akan berarti bila dalam IMAN kepada Allah.

– Berharap kepada dunia & diri sendiri adalah sia-sia, tetapi berharap kepada Allah tidaklah sia-sia! Ambillah komitmen untuk menggantungkan harapan kita hanya kepada Allah saja, bukan kepada dunia dan diri sendiri!

– Raja Salomo, sang Pengkhotbah, seorang raja yang kaya-raya, terkenal, berhikmat serta telah menikmati semua keindahan dunia ini (2:1-10). Akan tetapi, baginya menikmati hidup bukanlah terletak pada harta yang berlimpah, keberhasilan mencapai prestasi tertentu, atau menjadi orang terpandai di dunia, melainkan berdasarkan pada anugerah yang telah diberikan Tuhan kepada manusia untuk dapat menikmati “pahit-manisnya” hidup ini (2:24-25).

– Sebab semua usaha yang dilakukan manusia dengan susah-payah untuk meningkatkan keadaan hidupnya menjadi lebih baik pada akhirnya akan sia-sia karena ia tidak akan membawa keberhasilannya itu setelah ia meninggal (2:16-17).

– Manusia yang berjuang untuk menjadi lebih kaya pada akhirnya kekayaan yang dikumpulkannya itu juga akan diambil oleh orang lain yang tidak layak menikmatinya (18,21). Tuhanlah yang menentukan siapakah yang akan menikmati hasil kerja keras orang tersebut (26).

– Banyak orang dalam hidupnya menetapkan sasaran tertentu sebagai syarat keberhasilannya, tetapi ketika ia tidak dapat meraihnya membuatnya menjadi kecewa, sedih, putus asa dan menganggap Tuhan tidak adil. Sebaliknya, ada beberapa orang yang mampu menikmati hidupnya meskipun ia tidak sukses. Bagaimana dengan kita?

– Orang yang dapat menikmati hidup ini adalah orang yang mampu brsyukur & menerima segala anugerah yang Tuhan berikan kepadanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *