Pembacaan Alkitab Tgl 5 Desember 2018

Pengkhotbah 56

– Tantangan Firman Tuhan hari ini adalah mampukah kita dalam hidup ini menggunakan lidah & mulut kita dengan hati-hati. Pengkhotbah mengingatkan agar kita menjaga langkah, sikap, perbuatan, ucapan dan perkataan ketika kita menghampiri tahta Allah.

– Adalah lebih baik untuk mendengar apa kata Tuhan dalam doa-doa kita, daripada melemparkan banyak daftar permintaan kepada Tuhan.

– Segala perkataan itu, sekecil apapun tetap harus dipertanggungjawabkan. Karena itu, hendaklah kita tidak mengumbar terlalu banyak perkataan dan permintaan dalam setiap doa kita.

– Latihlah diri agar bisa menjadi pendengar yang peka saat menghampiri Tuhan, karena Dia adalah Tuhan yang sangat mengetahui segala sesuatu yang kita butuhkan.

– Biarlah kata-kata kita sedikit agar kita bisa mendengar apa yang hendak Tuhan katakan dan tawarkan dalam keheningan.

– Pengkhotbah mengamati, dalam kehidupannya, manusia selalu merasa tidak puas. Kekayaan bukan jawaban. Sia-sia saja jika kita menjadikannya jalan pemenuhan kepuasan. Bahkan uang & harta tak jarang malah mendatangkan celaka (12).

– Yang lebih utama ialah kebahagiaan. Kebahagiaan sejati ada pada karunia yang Allah berikan kepada kita untuk menikmati berkat-Nya, baik besar atau kecil (5:11,17-18).

– Kita harus waspada pada ilusi kesenangan, yang mengajarkan kepada kita bahwa cara untuk menjadi puas adalah dengan mendapatkan lebih. Itu tipuan, bahkan jebakan! Dengarkan firmanNya! Bahagia itu terbit dari hati yang bersyukur atas rahmat & berkat-Nya serta hidup yang mau berbagi.

– Orang yqng banyak berbagi dan memberi, membuka diri & mencintai, justru akan merasa bahagia.

– Pengkhotbah memandang seluruh aspek dalam kehidupan kita itu sia-sia belaka, tentang kehidupan ini, tentang kerja, tentang mencari hikmat & pengetahuan, kekayaan, tentang perkataan, dll. Semua sia-sia, percuma, bila kita tidak menunjukkan sikap yang takut akan Allah.

– Teks hari ini mengajarkan bahwa yang paling penting adalah menikmati, bukan memiliki. Orang yang memiliki belum tentu bisa menikmati. Sebaliknya, ada orang yang bisa memiliki kenikmatan hidup yang banyak walaupun ia hanya memiliki sedikit. Yang paling penting adalah memanfaatkan setiap kesempatan untuk mensyukuri keadaan kita dan menikmati apapun yang sudah diletakkan Allah di tangan kita.

– Jangan terlalu memusingkan banyak hal yang belum ada di tangan kita. Jangan menunda untuk menikmati apa yang sudah kita miliki. Syukurilah & nikmatilah segala berkat yang sudah Tuhan berikan kepada kita!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *