Amsal 15-16
– Amsal 15 berbicara tentang sikap hidup orang bijak, yaitu mereka yang selalu menjaga perkataannya & hatinya, memiliki kerinduan yang kuat untuk menggali pengetahuan, & mau mendengarkan petunjuk dari para senior. Adalah suatu kebodohan jika mengabaikan nasihat yang benar (5, 10, 12).
– Amsal 15:13 berkata, “Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.” Amsal ini hendak menyatakan bahwa senyum merupakan dampak alami yang keluar dari kondisi batin kita. “Hati yang gembira” adalah hati yang merasa damai, puas, dan berserah kepada kebaikan Allah.
– Ketika hati kita memancarkan kegembiraan yang berasal dari dalam batin, kita dapat menanggapi situasi-situasi tak terduga yang kita alami dengan senyuman yang tulus. Siapa tahu, orang lain yang kita temui juga akan tergerak untuk mau menerima pengharapan & damai sejahtera dari Allah.
– Ada waktunya bagi kita untuk berduka, patah hati, atau bahkan marah atas ketidakadilan yang kita alami. Namun dalam kehidupan kita, sebuah senyuman tulus dapat memberikan kelegaan, pengharapan & kasih yang kita perlukan untuk terus melangkah maju.
– Allah peduli dengan segala yang terjadi di dunia ini & melihat segala sesuatu dengan jelas. Saat ini, mungkin karyaNya tak terlihat & belum terasakan. Tetapi kita jangan putus asa, karena IA akan bekerja menurut waktuNya. Allah dalam Kristus akan memulihkan orang-orang benar & menganugerahkan pahala bagi mereka yang setia.
– Amsal 16 menegaskan bahwa jawaban dari segala kehidupan & pergumulannya adalah dari Tuhan Allah, bukan manusia. Manusia memiliki hikmat dan pertimbangan, tetapi Allah yang menjadikan segala hal. Allah yang penuh kasih & kemurahan memberikan undangan kepada manusia untuk bersekutu dengan-Nya (7). Karena itu amatlah penting bagi kita untuk mengenali nilai-nilai kebenaran & mempraktekkannya (8-15). Ini hanya bisa diperoleh ketika kita belajar untuk menyerahkan segala rencana kita kepada Tuhan (5).
– Allah adalah TUHAN yang menciptakan segala sesuatu di dunia dengan arah dan tujuan masing-masing (4), Dia juga sanggup melihat & menguji isi hati manusia (2, 5). Takut akan TUHAN haruslah menjadi sikap hidup yang mendasari semua perbuatan & penilaian kita (6).
– Firman Tuhan menegaskan setiap bagian hidup kita adalah panggilan untuk mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Di sinilah kita membutuhkan banyak nasihat yang benar & bijak (19-23).
– Allah menghendaki agar terang kebenaran Kristus ada di dalam kita & IA ingin kita menggapainya. Sebab itu jangan berhenti berharap & berserah kepada Kristus. Ingatlah bahwa Tuhan punya kedaulatan dalam hidup ini. Tuhan akan bekerja untuk membuat orang fasik memilih jalan yang menuju malapetaka (4). Sebaliknya Dia juga bekerja untuk membuat orang benar memilih jalan keberhasilan (9). Jika sikap hati kita benar, Tuhan akan mengarahkan tiap pilihan dan keputusan kita kepada jalan anugerah.