– Berita tentang raja Salomo yang begitu bijaksana & tentang Allah yang disembah Salomo menarik perhatian ratu Syeba. Ia berketetapan datang berkunjung untuk dapat melihat langsung & menyaksikkan sendiri semua berita yang telah ia dengar tersebut. Perjalanan panjang yang harus ditempuh bukanlah menjadi penghalang bagi ratu Syeba karena hatinya sangat merindukan hikmat.
– Melalui kisah ratu Syeba ini kita dapat belajar mengenai betapa berharganya nilai dari hati yang memilki hikmat, nilainya melebihi kekayaan materi, bahkan emas dan permata.
– Mendapatkan hikmat itu memang tidak gampang sebab hanya akan diperoleh oleh mereka yang dengan tekun mencarinya & yang bersedia membayar harganya.
– Hubungan pribadi dengan Allah adalah langkah awal yang harus dilakukan dalam memperoleh hikmat sejati. Kita dapat menerima hikmat dengan menghampiri Allah & memohonnya dengan iman.
– Seperti Salomo, seseorang yang tahu menggunakan kelebihannya untuk sesuatu yang mendatangkan hormat & kemuliaan bagi Tuhan, maka bukan saja Tuhan berkenan akan dia, lebih dari itu, merekapun akan hidup dengan damai & sukacita yang dari Tuhan. Orang-orang demikian, adalah orang-orang yang berbahagia.
– Hati yang semula tulus tidak dijamin akan tulus terus seumur hidup bila tidak dirawat dengan baik oleh pemiliknya. Merawat hati memerlukan ketegasan untuk hidup berdasarkan prinsip firman Tuhan.
– Salomo mungkin merasa yakin bahwa imannya tak akan goyah bila ia bergaul & menikahi perempuan kafir. Bahkan, Salomo mungkin juga yakin bahwa dirinya yang akan mempengaruhi istri-istrinya. Ternyata, ia keliru! Istri-istrinyalah yang telah mempengaruhi dirinya sehingga menyembah berhala.
– Salomo tidak sanggup mempertahankan ketulusan hatinya. Hatinya mulai condong kepada ilah lain setelah ia menjadi tua. Ia jatuh dalam dosa karena mengabaikan petunjuk Tuhan.
– Firman Tuhan adalah terang dan pelita yang akan menerangi hati dan langkah kita. Tindakan mengabaikan firman-Nya adalah celah bagi Iblis untuk mencondongkan hati kita kepada dosa.
– Marilah membuang jauh-jauh pikiran bahwa diri kita begitu kuat dan kebal terhadap pengaruh dosa. Kehadiran firman Tuhan setiap harilah yang mampu menjaga & merawat hati kita tetap benar di hadapanNya.